Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 14:46 WIB | Kamis, 19 Maret 2015

Tokoh Hindu India Sebut Perkosaan sebagai Budaya Kristen

Masa memprotes perkosaan dan pelecehan seksual, termasuk yang terjadi terhadap biarawati senior di Bengal Barat, India. (Foto dari dw.de)

NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM -  Seorang pemimpin Hindu di India menyatakan bahwa pemerkosaan terhadap seorang biarawati tua  yang terjadi di negeri akhir pekan lalu disebutnya sebagai bagian dari "budaya Kristen".

"Ini adalah budaya Kristen yang mengeksploitasi biarawati," kata Surendra Jain, Sekretaris Jenderal Vishva Hindu Parishad (VHP), sepert dikutip Chriastian Today. "Kami tidak melakukan hal-hal seperti itu."

VHP adalah organisasi sayap kanan yang menggunakan ideologi nasionalis untuk mempromosikan 'Hindutva' dan mereka menyamakan menjadi seorang India dengan menganut agama Hindu.

Menurut Times of India, organisasi ini memiliki anggota sekitar tujuh juta orang di India, dan merupakan bagian dari organisasi partai politik nasionalis Hindu pimpinan Perdana Menteri India, Narendra Modi, Partai Bharatiya Janata (BJP).

VHP secara teratur menyelenggarakan program "rekonversi", di mana masyarakat minoritas India ditekan untuk beralih menganut agama Hindu. Kelompok ini telah mengklaim bahwa konversi ke agama selain agama Hindu, termasuk Kristen, sebagai "akar terorisme".

Disebut sebagai Skandal Seks

Pada hari Selasa, Jain menegaskan bahwa pemerkosaan di sebuah sekolah biara di Bengal Barat bukan serangan yang bermotifkan agama, dan malah menunjuk skandal pelecehan seks yang telah mengguncang Gereja Katolik dalam beberapa tahun terakhir.

"Vatikan menerima 5.000 pengaduan dari eksploitasi seksual dalam lima tahun yang mendorong paus untuk memohon legalisasi seks gay," kata dia, menurut situs berita setempat, Times of India.

Jain juga membela danm membenarkan pembongkaran gereja yang dibangun di Haryana, di bagian utara India, yang berlangsung pada hari Minggu.

"Gereja itu untuk tujuan konversi. Masyarakat setempat telah diperingatkan tentang hal itu. Tapi ketika hal itu diabaikan, mereka mengambil tindakan apa pun yang mereka anggap cocok," katanya.

"Ini adalah reaksi spontan dari masyarakat setempat. Tidak ada orang Kristen yang tinggal di desa atau di sekitarnya di mana gereja telah diserang. Jadi mengapa gereja dibangun di sana? Apakah orang Kristen memungkinkan kita untuk membuat sebuah kuil Hanuman di Vatikan? Biarkan mereka mengizinkan itu, dan kami akan meminta mereka untuk memilih tempat di India untuk sebuah gereja. Kami akan mendanainya," kata dia.

Ideologi Ekstrem

Perdana menteri telah menyatakan mengutuk serangan kedua,  dan menyerukan penyelidikan kasus kekerasan itu. Warga Kristen telah melakukan protes dengan menyakana lilin, dan banyak menuduh nasionalis Hindu sebagvai penyebab meningkatnya jumlah serangan terhadap warga Kristen.

Juru bicara Christian Solidarity Worldwide wilayah Asia Selatan mengatakan kepada Christian Today bahwa telah terjadi tren serangan terhadap minoritas agama, baik Kristen dan Muslim, sejak BJP berkuasa.

"Saya percaya dari apa yang telah kami dengar ... BJP memiliki mayoritas keseluruhan dan telah memberikan kepada kelompok-kelompok pinggiran rasa 'mayoritarianisme'. Hal itu mengontrol pola pikir mereka yang mengatakan, 'Mari kita membawa negara kembali kepada  apa yang kita yakini sebelumnya'," kata juru bicara itu.

"Mereka telah mempromosikan pergeseran dari negara sekuler, untuk bentuk yang lebih ekstrim dengan ideologi Hindu, dan itu dilakukan dengan impunitas," kata dia menegaskan.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home