Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:23 WIB | Sabtu, 03 April 2021

Truk Tabrak Kereta Api di Taiwan, 51 Tewas

Petugas penyelamat memindahkan sebagian dari kereta yang tergelincir di dekat Ngarai Taroko di Hualien, Taiwan pada hari Sabtu, 3 April 2021. Kereta tersebut tergelincir akibat bertabrakan dengan truk tanpa supir yang terguling menuruni bukit, menewaskan 51 orang dan melukai 146 orang. (Foto: AP/Chiang Ying-ying)

TAIPEI, SATUHARAPAN.COM-Sebanyak 51 orang tewas dan 146 luka-luka akibat sebuah truk tanpa sopir meluncur dan menabrak kereta api pada hari Jumat (2/4). Ketera itu membawa 494 orang pada awal hari libur panjang akhir pekan ini.

Jaksa di Taiwan mengatakan pada hari Sabtu mengatakan bahwa mereka menanyai pemilik truk tak berawakitu  yang meluncur ke rel kereta api dan menyebabkan bencana kereta api terburuk di negara itu dalam beberapa dekade terakhir, meskipun belum ada dakwaan yang diajukan.

Kereta itu membawa 494 orang ketika menabrak truk konstruksi yang meluncur menuruni lereng bukit di atas rel, kata Administrasi Kereta Api Taiwan. Banyak penumpang tertabrak tepat sebelum kereta memasuki terowongan, sementara beberapa yang selamat terpaksa keluar dari jendela dan berjalan di sepanjang atap kereta menuju tempat yang aman.

Rem darurat truk tidak diaktifkan dengan benar, menurut pusat bantuan bencana pemerintah.

Kantor kejaksaan distrik di wilayah timur, Distrik Hualien, tempat kereta tergelincir, membenarkan antara lain telah mewawancarai pemilik truk, tetapi belum siap untuk mengajukan tuntutan. Staf kejaksaan mengunjungi kamar mayat pada hari Sabtu untuk memeriksa mayat-mayat itu, kata juru bicara kantor kejaksaan, Chou Fang-yi.

Presiden Tsai Ing-wen dijadwalkan mengunjungi situs itu Sabtu malam. "Kami telah meminta Komite Keselamatan Transportasi untuk melakukan penyelidikan ketat atas kecelakaan itu, dan setelah mengklarifikasi sepenuhnya penyebab kecelakaan itu, kami akan menjelaskannya kepada semua orang," kata Tsai kepada wartawan, hari Jumat.

"Kami meminta penumpang untuk memaafkan kami atas keterlambatan," katanya.

Menteri Perhubungan, Lin Chia-lung, mengatakan perbaikan akan dipercepat. "Ketika hal seperti itu terjadi, saya merasa sangat menyesal dan saya akan bertanggung jawab penuh," kata Lin setelah berkeliling dei lokasi kecelakaan.

Kepala Administrasi Kereta Api Taiwan, Chi Wen-chung, mengatakan timnya telah berhasil memindahkan gerbong pertama yang keluar dari tempat kejadian tersebut. Dua derek konstruksi besar terlihat menarik di samping kereta, saat para pekerja memeriksa dan memindahkan beberapa bagian di tebing berhutan terpencil di pantai timur pulau itu.

Dinas Kebakaran Nasional mengkonfirmasi jumlah korban tewas, termasuk masinis kereta api yang masih muda, yang baru menikah, dan asisten masinis. Dinas itu mengatakan lebih dari 100 orang terluka. Pusat tanggap bencana pemerintah mengatakan itu adalah bencana kereta api terburuk dalam 73 tahun.

Perjalanan kereta api populer selama empat hari liburan di Taiwan, ketika keluarga sering kembali ke kampung halaman untuk memberi penghormatan di kuburan orang tua mereka.

Taiwan adalah pulau pegunungan, dan sebagian besar dari 24 juta penduduknya tinggal di wilayah datar di sepanjang pantai utara dan barat yang merupakan rumah bagi sebagian besar lahan pertanian, kota terbesar, dan industri teknologi tinggi di pulau itu.

Bagian timur yang berpenduduk dengan sedikit pendududk, tempat kecelakaan itu terjadi, sangat populer di kalangan wisatawan, banyak di antara mereka bepergian ke sana dengan kereta api untuk menghindari jalan pegunungan. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home