Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 00:15 WIB | Selasa, 14 April 2020

Trump: OPEC+ Sedang Berusaha Potong Produki Minyak Hingga 20 Juta BPH

Sumur minyak. (Foto ilustrasi: dok. Ist)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pada hari Senin (13/4) bahwa kelompok negara produsen minyak, OPEC + sedang berusaha untuk mengurangi produksi sebesar 20 juta barel per hari (bph), atau dua kali lipat dari 10 juta bph yang disepakati sehari sebelumnya.

"Setelah terlibat dalam negosiasi, jumlah yang ingin dipotong oleh OPEC + adalah 20 juta bp, bukan 10 Juta yang umumnya dilaporkan," kata Trump di akun Twitter, dikutip Reuters.

Kelompok itu, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan negara-negara lain, mengatakan pada hari Minggu (12/4) bahwa mereka telah sepakat untuk mengurangi produksi sebesar 9,7 juta bph untuk Mei dan Juni, setelah empat hari pembicaraan dan mengikuti tekanan dari Trump dalam mengatasi penurunan harga minyak dunia.

Kehilangan Pendapatan

Akibat turunnya harga minyak dunia, pendapatan dari minyak pada pemerintah Arab Saudi dapat turun sampai 145 miliar riyal (atau setara US$ 38,67 miliar). Pandemi virus corona telah menekan permintaan global akan minyak mentah, menurut sebuah laporan dari bank Saudi, Al Rajhi Capital yang dikutip Al Arabiya.

OPEC+ menypakatiuntuk memotong 9,7 juta bph produksi mereka, dan Arab Saudi akan memangkas produksinya menjadi 8,5 juta bph.

Menurut perkiraan Al Rajhi Capital, setelah pengurangan produksi akan menghasilkan 342 miliar riyal pendapatan minyak, yang sama dengan kekurangan 145 miliar riyal jika dibandingkan dengan pendapatan yang diperkirakan sebesr 487 miliar riyal.

Al Rajhi memperkirakan harga minyak mentah berjangka pada kisaran US$ 40 per barel untuk tahun 2020. Sementara minyak mentah Brent dijual dalam kisaran US$ 32 per barel pada hari Senin.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home