Trump Perintahkan AS Keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia, WHO

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat akan keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata Presiden Donald Trump pada hari Senin (20/1), dengan mengatakan badan kesehatan global tersebut telah salah menangani pandemi COVID-19 dan krisis kesehatan internasional lainnya.
Trump mengatakan WHO telah gagal bertindak secara independen dari "pengaruh politik yang tidak pantas dari negara-negara anggota WHO" dan meminta "pembayaran yang sangat memberatkan" dari AS yang tidak proporsional dengan jumlah yang diberikan oleh negara-negara lain yang lebih besar, seperti China.
"Kesehatan Dunia menipu kita, semua orang menipu Amerika Serikat. Itu tidak akan terjadi lagi," kata Trump saat menandatangani perintah eksekutif tentang penarikan diri, tak lama setelah pelantikannya untuk masa jabatan kedua.
WHO tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Langkah tersebut berarti AS akan meninggalkan badan kesehatan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam waktu 12 bulan dan menghentikan semua kontribusi keuangan untuk pekerjaannya. Amerika Serikat sejauh ini merupakan pendukung finansial terbesar WHO, menyumbang sekitar 18% dari keseluruhan pendanaannya. Anggaran dua tahun terakhir WHO, untuk tahun 2024-2025, adalah US$6,8 miliar.
Kepergian AS kemungkinan akan membahayakan program-program di seluruh organisasi, menurut beberapa pakar baik di dalam maupun di luar WHO, terutama yang menangani tuberkulosis, penyakit menular pembunuh terbesar di dunia, serta HIV/AIDS dan keadaan darurat kesehatan lainnya.
Perintah Trump mengatakan bahwa pemerintahan akan menghentikan negosiasi perjanjian pandemi WHO sementara penarikan diri sedang berlangsung. Personel pemerintah AS yang bekerja dengan WHO akan dipanggil kembali dan ditugaskan kembali, dan pemerintah akan mencari mitra untuk mengambil alih kegiatan WHO yang diperlukan, menurut perintah tersebut.
Pemerintah akan meninjau, membatalkan, dan mengganti Strategi Keamanan Kesehatan Global AS 2024 sesegera mungkin, kata perintah tersebut.
Donor terbesar berikutnya untuk WHO adalah Bill & Melinda Gates Foundation, meskipun sebagian besar dana tersebut digunakan untuk pemberantasan polio, dan kelompok vaksin global Gavi, diikuti oleh Komisi Eropa dan Bank Dunia. Donor nasional terbesar berikutnya adalah Jerman, yang menyumbang sekitar 3% dari dana WHO.
Penarikan diri Trump dari WHO bukanlah hal yang tidak terduga. Ia mengambil langkah untuk keluar dari badan tersebut pada tahun 2020, selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, menuduh WHO membantu upaya Tiongkok untuk "menyesatkan dunia" tentang asal-usul COVID-19.
WHO dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan mengatakan pihaknya terus menekan Beijing untuk membagikan data guna menentukan apakah COVID-19 muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau karena penelitian terhadap virus serupa di laboratorium dalam negeri.
Trump juga menangguhkan kontribusi AS untuk badan tersebut, yang menyebabkan kerugian hampir US$200 juta pada tahun 2020-2021 dibandingkan dengan anggaran dua tahun sebelumnya, karena badan tersebut berjuang melawan keadaan darurat kesehatan terburuk di dunia dalam satu abad.
Berdasarkan hukum AS, meninggalkan WHO memerlukan pemberitahuan selama satu tahun, dan pembayaran semua biaya yang belum dibayarkan. Sebelum penarikan AS dapat diselesaikan terakhir kali, Joe Biden memenangkan pemilihan presiden negara itu dan menghentikannya pada hari pertamanya menjabat pada 20 Januari 2021. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti

Kanada dan Filipina dalam Negosiasi Akhir Pakta Pertahanan, ...
MANILA, SATUHARAPAN.COM-Kanada dan Filipina tengah dalam tahap akhir negosiasi pakta pertahanan utam...