Tuduh Israel Dalang Terorisme, Dosen di AS Berhenti Mengajar
OHIO, SATUHARAPAN.COM - Seorang dosen perguruan tinggi di Ohio diketahui telah mengambil cuti dan tidak akan mendapat kesempatan mengajar setelah sebuah postingannya di Facebook menjadi heboh karena ia menuduh Tragedi 11 September York didalangi oleh Yahudi dan Israel.
Dalam postingannya yang lain, dosen itu juga menuduh Israel dan sebuah lembaga keuangan berada di balik jatuhnya pesawat Malaysia pada tahun 2014 di Ukraina.
Joy Karega, asisten profesor pada mata kuliah Retorika di Sekolah Tinggi Oberlin, Ohio, menurut laporan timesofisrael.com, tidak akan mengajar mata kuliah apa pun di jurusan Seni Liberal di perguruan tinggi tersebut sampai penyelidikan internal atas tuduhan pada dirinya selesai.
Joy Karega (seorang perempuan), dikenal sebagai seorang anti-Yahudi dan postingannya yang mendiskreditkan kalangan Yahudi itu telah memicu kemarahan dari banyak alumni perguruan tinggi tempat ia mengajar.
Pengumuman tentang berhentinya Joy Kagera mengajar untuk sementara diumumkan oleh Presiden Oberlin College, Marvin Krislov, dan disiarkan oleh Cleveland Jews News.
Dua hari sebelumnya, The Algemeiner, situs berita Yahudi, menerbitkan sebuah artikel yang mengeritik bahwa pihak perguruan tinggi Oberlin tidak mengambil tindakan atas apa yang dilakukan asisten profesornya.
Artikel tersebut juga mencatat bahwa Oberlin Alums for Campus Fairness -- sebuah jejaring yang memfokuskan diri untuk memerangi anti Yahudi dan anti Isarael -- telah mengirim surat kepada Dewan Pengawas Oberlin untuk meminta informasi terbaru hasil penyelidikan Karega dan belum menerima tanggapan.
Pada bulan Maret, Dewan Pengawas meminta perguruan tinggi itu untuk memulai penyelidikan internal terhadap Karega.
Selain menuduh Israel bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Malaysia di Ukraina, tahun 2014, Karega juga menuduh Israel berada di balik penembakan kantor Charle Hebdo di Paris.
Karega belum meminta maaf atas postingnya. Sebelum Dewan Pengawas menyerukan penyelidikan, pernyataan Krislov tentang Karega menekankan adanya hak profesor untuk kebebasan berbicara, dan mengklarifikasi bahwa pandangan asisten profesor itu tidak mencerminkan pendapat Perguruan Tinggi Oberlin.
Editor : Eben E. Siadari
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...