Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 07:21 WIB | Minggu, 14 Juni 2020

Tujuh Polisi Afghanistan Tewas dalam Serangan Yang Diduga oleh Taliban

Polisi Afghanistan memeriksa di gerbang sebuah masjid setelah ledakan di Kabul, Afghanistan, pada Jumat (12/6/2020. (Foto: Reuters)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Tujuh petugas polisi tewas ketika pos pemeriksaan mereka diserang di Afghanistan tengah, kata para pejabat pada hari Sabtu (13/6), menuduh Taliban melakukan serangan itu.

Serangan terjadi pada Jumat (12/6) malam di distrik Pasaband di Provinsi Ghor, kata kepala polisi distrik, Fakhruddin. "Mereka membunuh tujuh petugas polisi dan melukai satu orang. Satu polisi hilang," katanya. Penyerang Taliban merebut senjata dan amunisi.

Serangan itu dikonfirmasi oleh Wakil Gubernur Ghor, Habibullah Radmanish, yang juga menyalahkan kelompok pemberontak. Namun belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi beberapa jam setelah empat orang tewas dalam ledakan di sebuah masjid di Kabul ketika salat Jumat.

Pertumpahan darah terakhir terjadi ketika Taliban dan pemerintah Afghanistan tampaknya bergerak lebih dekat ke arah negosiasi damai yang potensial. Pembicaraan yang sangat tertunda yang bertujuan untuk mengakhiri konflik diperkirakan akan dimulai setelah kedua belah pihak menyelesaikan pertukaran tahanan yang berkelanjutan, dipercepat setelah gencatan senjata singkat bulan lalu.

Gencatan Senjata

Gencatan senjata pada liburan Idul Fitri telah diikuti oleh penurunan kekerasan di seluruh negeri, meskipun pihak berwenang menyalahkan Taliban atas sejumlah serangan dalam beberapa pekan terakhir.

"Sementara pemerintah terus memajukan tujuan perdamaian, Taliban melanjutkan kampanye kekerasan mereka terhadap rakyat Afghanistan selama Idul Fitri dan beberapa pekan setelahnya," kata Javid Faisal, juru bicara Dewan Keamanan Nasional pada hari Sabtu. "Dalam dua pekan terakhir, mereka membunuh 89 warga sipil dan melukai 150 di 29 provinsi."

Taliban sebagian besar menahan diri di kota-kota Afghanistan sejak Februari, ketika mereka menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat yang dimaksudkan untuk membuka jalan bagi pembicaraan damai dengan pemerintah Kabul. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home