Tunisia Cegat 93 Migran Ilegal, Karena Kapal Mereka Rusak
TUNIS, SATUHARAPAN.COM-Angkatan laut Tunisia telah mencegat 93 migran gelap Afrika setelah kapal mereka mengalami masalah di Laut Mediterania dalam upaya untuk mencapai Italia.
Kementerian pertahanan mengatakan pada hari Selasa (15/12) bahwa kapal yang membawa "93 migran dari berbagai kebangsaan Afrika", termasuk tiga warga Tunisia, telah rusak di 42 kilometer timur laut kota pantai Sfax pada Senin (14/12) malam.
Mereka termasuk 37 perempuan dan empat anak, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Tunisia, Mohamed Zekri, dalam sebuah pernyataan singkat.
Angkatan laut dan penjaga pantai membawa mereka "ke pelabuhan perikanan Sfax dan menyerahkan mereka ke penjaga nasional untuk melakukan tindakan hukum yang relevan," tambahnya.
Tunisia, hanya beberapa ratus kilometer dari daratan Eropa, telah lama menjadi rute bagi para migran untuk mencapai Eropa. Arus migran itu memuncak pada tahun 2011 setelah revolusi yang menggulingkan diktator Zine El Abidine Ben Ali, tetapi jumlahnya telah turun secara signifikan.
Dengan banyak warga Tunisia kecewa karena krisis ekonomi bertahun-tahun dan pengangguran yang membengkak, jumlahnya meningkat lagi. Badan pengungsi PBB, UNHCR, mengatakan seperlima dari pengungsi dan migran yang tiba di negara-negara Mediterania tahun ini adalah warga Tunisia.
Perdana Menteri Tunisia, Hichem Mechichi, mengatakan selama kunjungan ke Prancis bahwa kedua negara sedang menyelidiki penyebab imigrasi rahasia. Mereka bekerja pada "solidaritas antara dua pantai Mediterania, sebuah pendekatan yang dapat mengatasi imigrasi ilegal ini," katanya dalam sebuah wawancara pada France 24. (AFP
Editor : Sabar Subekti
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...