Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 20:41 WIB | Kamis, 10 Oktober 2019

Turki Ancam Lepaskan Pengungsi Suriah ke Eropa

Pasukan Turki dalam sebuah patroli di perbatasan dengan Suriah pada September lalu. (Foto: Ist)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, hari Kamis (10/10) mengancam akan melepaskan 3,6 juta pengungsi Suriah yang ada di Turki ke Eropa, jika negara-negara Eropa menyebut serangan militer negara itu di Suriah sebagai pendudukan.

"Kami akan membuka gerbang dan mengirim 3,6 juta pengungsi dengan cara Anda," kata Erdogan dalam pidato kepada anggota parlemen dari Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP), partainya, seperti dikutip sejumlah media

Sementara itu, media Rusia, Russia Today, melaporkan bahwa Erdogan dalam pidatonya kepada anggota parlemen dari AKP memperingatkan bahwa akan ada dampak jika Eropa melihat operasi Turki di Suriah sebagai invasi.

“Hai EU (Uni Eropa), bangun! Saya katakan lagi: jika Anda mencoba menilai operasi kami di sana sebagai invasi, tugas kami sederhana: kami akan membuka pintu dan mengirim 3,6 juta migran kepada Anda,” kata Erdogan.

Ancaman itu muncul setelah Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, mengatakan bahwa Ankara “harus menghentikan operasi militer yang sedang berlangsung” di timur laut Suriah. Dia mengatakan bahwa serangan itu akan "tidak berhasil" dan bahwa Turki seharusnya tidak mengharapkan bantuan Eropa dengan menciptakan apa yang disebut "zona aman".

Turki meluncurkan serangan militer yang disebut sebagai Operation Peace Spring (Operasi Musim Semi Perdamaian) pada hari Rabu, untuk menciptakan "zona aman" di perbatasan dengan Suriah. Wilayah itu dikendalikan oleh milisi Kurdi yang didukung Amerika Serikat, dan yang oleh Ankara dianggap sebagai teroris. Erdogan mengklaim bahwa pasukan Turki telah membunuh 109 "militan" sejak operasi dimulai.

Pasukan AS ditarik dari wilayah itu awal pekan ini, memicu tuduhan bahwa Presiden AS, Donald Trump, telah mengkhianati sekutunya, Kurdi. Akibatnya, para pemimpin Pasukan Demokrat Suriah (SDF) telah mengisyaratkan bahwa mereka mungkin beralih bergabung dengan Pemerintah Bashar Al Assad dan Rusia untuk mengusir serbuan Turki.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home