Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 18:05 WIB | Kamis, 22 September 2022

Turki Kecam Rencana Referendum dan Mobilisasi oleh Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di Sochi pada 29 September 2021. (Foto: dok.AFP)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Turki mengecam rencana "tidak sah" Rusia untuk mengadakan referendum pencaplokan di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow.

"Pencapaian yang tidak sah seperti itu tidak akan diakui oleh komunitas internasional," kata kementerian luar negeri Turki dalam sebuah pernyataan, hari Rabu (21/9).

Turki tidak pernah mengakui pencaplokan Kremlin atas semenanjung Krimea, Ukraina, yang terjadi pada bulan-bulan pertama konflik berdarah yang pecah pada 2014 dan menyebabkan invasi habis-habisan Rusia pada 24 Februari.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah menggunakan hubungan terbukanya dengan Moskow dan Kiev untuk mencoba dan mengatur pembicaraan gencatan senjata langsung.

Tetapi keputusan Rusia untuk mengadakan pemungutan suara aneksasi dan sebagian memobilisasi pasukan cadangan menandakan potensi awal dari babak yang lebih keras dalam perang.

Erdogan mengatakan kepada para pemimpin dunia di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada sidang Majelis Umum hari Selasa (20/9) bahwa baik Moskow dan Kiev membutuhkan bantuan untuk menemukan “jalan keluar yang bermartabat” dari krisis tersebut. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home