Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 15:41 WIB | Selasa, 16 Agustus 2016

Turki Memburu Atlet Pendukung Gulen

Ilustrasi: Pesepak bola Turki senior, Hakan Sukur saat masih memperkuat tim nasional Turki. (Foto: bbc.com)

ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk salah satu mantan pesepak bola terkenal negara itu, Hakan Sukur, yang kini berstatus buron.

Menurut bbc.com, hari Jumat (12/8), pencarian terhadap Sukur dilakukan di dua rumah di sebelah barat Turki. Sukur dicurigai sebagai pendukung Fethulah Gulen, sebab menurut Pemerintah Turki, Hakan Sukur dan ayahnya pernah memberikan dukungan keuangan untuk organisasi yang berafiliasi dengan Fethulah Gullen, yang beberapa waktu lalu diduga kuat melakukan kudeta terhadap pemerintahan Erdogan yang sah.

Kejaksaan Turki masih melakukan penyelidikan kegagalan kudeta yang dilakukan pihak militer pada Juli 2016. Sejak pensiun dari kegiatan sepak bola, mantan pesepak bola berusia 44 tahun tersebut masuk dalam dunia politik. Saat itu dia masuk sebagai anggota partai Adalet ve Kalkınma Partisi atau (Justice and Development Party).

Surat perintah itu juga dikeluarkan untuk ayah mantan pesepakbola itu, Sermet Sukur, yang telah ditangkap di Adapazari – lebih kurang 152 kilometer ke arah timur Istanbul – di sebuah masjid setempat. Sermet Sukur selama bertahun-tahun bertindak sebagai manajer anaknya.

Akun twitter Hakan Sukur (@hakansukur) tidak dapat diakses publik sejak dia dicari Pemerintah Turki. Hakan Sukur diadili secara in absentia pada bulan Juni karena menghina Presiden Erdogan di media sosial.

Jika Kejaksaan Turki menyatakan Hakan Sukur bersalah, maka mantan pesepak bola Inter Milan (Italia) tersebut dapat dihukum empat tahun penjara.  

Kritik Erdogan, Pemain NBA Mendapat Sial

Pebasket Oklahoma City Thunder asal Turki, Enes Kanter, mengalami nasib serupa. Seperti yang dia ceritakan di Guardian beberapa waktu lalu, dia sering menerima ancaman kematian berkaitan dengan kudeta yang terjadi di Turki.

Kanter menggencarkan kritik terhadap situasi Turki beberapa waktu lalu, karena pemerintahan Erdogan dianggap tidak berwibawa dengan peristiwa terorisme di  Ankara, Turki.

Tahun lalu, Kanter menyatakan keluar dari tim nasional basket Turki karena pandangan politiknya. “Saya berharap keputusan pernyataan tentang hal ini telah menjadi salah satu profesional yang cocok tim nasional,” kata Kanter di akun Twitter-nya  pada akhir Juni 2015.

Namun, Kanter tidak menjelaskan secara mendetail tentang pandangan politiknya tersebut.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home