Turki Tidak Dapat Bantu Eropa Terima Pengungsi Afghanistan
ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Turki tidak dapat membantu Uni Eropa dengan menerima warga Afghanistan yang bekerja untuk negara-negara Barat di Afghanistan saat Taliban mengambil alih kekuasaan di sana, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Minggu (22/8).
"Kami telah menerima permintaan untuk menerima karyawan lokal dari misi Uni Eropa di Afghanistan," sebuah pernyataan pemerintah mengutip pernyataan Erdogan kepada Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, melalui panggilan telepon.
"Negara-negara anggota tidak membuka pintu mereka bahkan untuk sebagian kecil dari orang-orang yang melayani mereka dan yang berada dalam kesulitan," kata pernyataan itu mengutipnya. “Anda tidak bisa mengharapkan Turki untuk mengambil tanggung jawab negara ketiga,” katanya.
Kepala negara menegaskan, sehari setelah pernyataan serupa selama percakapan dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, bahwa Turki telah menampung sekitar lima juta pengungsi dan “tidak dapat mendukung beban migrasi tambahan.”
Michel untuk bagiannya mengkonfirmasi di Twitter bahwa dia telah membahas situasi yang sedang berlangsung di Afghanistan dengan Erdogan, menggambarkannya sebagai “tantangan bersama bagi Turki dan Uni Eropa.”
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada hari Sabtu mendesak semua negara, terutama negara-negara Eropa, untuk menerima beberapa pengungsi Afghanistan.
Erdogan pada hari Sabtu mencatat bahwa UE belum menghormati kesepakatan 2016 yang bertujuan menghentikan aliran migran ke Eropa.
Dia mengatakan "tidak realistis" bagi UE untuk mengharapkan Turki menerima lebih banyak migran selama kesepakatan 2016 belum sepenuhnya dilaksanakan. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Tanda-tanda Kelelahan dan Stres di Tempat Kerja
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Stres berkepanjangan sering kali didapati di tempat kerja yang menyebabka...