Twitter-Facebook Akan Bersaksi Terkait Rusia dalam Pemilu AS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pengacara perusahaan media sosial Twitter dan Facebook bulan depan akan memberikan keterangan dalam sidang komisi Kongres AS yang menyelidiki apa, jika ada, efek keterlibatan Rusia dalam pemilu 2016.
Google juga akan mengirim wakil ke sidang itu, meskipun belum mengatakan siapa yang akan mewakili perusahaan itu. Facebook dan Twitter akan mengirim pengacara utama mereka, Colin Stretch dan Sean Edgett.
Tim pengacara itu akan memberikan keterangan di depan komisi intelijen Senat dan DPR - dua panel kongres yang mencari bukti kemungkinan Rusia berusaha mencampuri pemilihan Amerika atau berkolusi dengan kampanye Donald Trump.
Trump berulang kali membantah berkolusi dengan Rusia, dan sampai kini, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya kolusi. Pejabat Amerika juga mengatakan, campur tangan Rusia yang dituduhkan tidak sampai mempengaruhi jumlah suara dalam pemilu.
Facebook mengungkapkan bulan lalu, kelompok yang diduga terkait pemerintah Rusia memasang iklan seharga 100 ribu dolar, mempromosikan hal-hal yang "memecah" seperti Black Lives Matter. Laporan media Amerika juga mengindikasikan, Rusia memasang iklan serupa di Google.
Facebook telah mengirim iklan yang diduga terkait Rusia ke Kongres, dan minggu lalu, COO perusahaan itu Sheryl Sandberg mengatakan ia sangat mendukung dirilisnya iklan.
Menanggapi pemasangan iklan oleh Rusia, Sandberg mengatakan Facebook merekrut 4.000 karyawan baru untuk mengawasi iklan dan konten. Ia menambahkan, perusahaan itu juga menggunakan "pembelajaran mesin dan otomasi" untuk menarget akun palsu yang menyebarkan berita palsu.
Selain itu, Twitter telah mengambil tindakan atas dugaan akun Rusia yang mengacau, menghapus 22 akun yang terkait akun palsu yang digunakan di Facebook. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Kenali Gejala Lupus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi klinik Univers...