Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 17:28 WIB | Selasa, 21 Juni 2016

UEFA Tak Berdaya Hadapi Gangguan Kembang Api PE 2016

Petugas keamanan Stadion Geoffroy Guichard (seragam kuning dan oranye) mencoba memadamkan kembang api yang tumpah ke lapangan di Stadion Geoffroy Guichard, Saint Etienne, Prancis, hari Jumat (17/6) malam WIB. (Foto: euronews.com).

PARIS, SATUHARAPAN.COM – Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mengaku otoritas sepak bola Eropa tersebut tidak berdaya mencegah penyelundupan kembang api ke dalam stadion di Piala Eropa (PE) 2016 yang terjadi beberapa waktu lalu.

Dalam pernyataan resmi, hari Senin (20/6), UEFA menjatuhkan denda kepada Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) sebesar 100.000 euro (lebih kurang Rp 1,5 miliar) setelah beberapa penontonnya melakukan pelemparan kembang api ke arena pertandingan saat Kroasia bermain imbang 2-2 dengan Republik Cek, di Stadion Geoffroy Guichard, Saint Etienne.

Saat puluhan kembang api berjatuhan di lapangan, beberapa pemain Kroasia yang memberi nasihat dari pinggir lapangan rupanya tidak kuasa menghentikan aksi pelemparan yang dilakukan para pendukung Kroasia.

UEFA  menurut Independent hari Minggu (19/6) menyebut kembang api atau flare adalah benda yang dilarang dibawa ke dalam stadion, namun fakta membuktikan kembang api tersulut dan melahirkan kekacauan seperti yang terdapat dalam laga antara lain saat Rusia melawan Inggris, Rusia menghadapi  Slovakia, Kroasia menghadapi Republik Cek, Spanyol menghadapi Turki, dan Austria berhadapan dengan Hungaria.

UEFA, masih dalam pernyataan resmi, menjelaskan tidak mungkin melakukan langkah pemeriksaan ulang terhadap perlunya tambahan personel petugas keamanan  stadion, apalagi memeriksa kembang api yang dibawa ke dalam stadion.

UEFA pekan ini masih memproses pelemparan kembang api dalam laga Kroasia menghadapi Republik Cek.

Independent menulis bahwa mengendalikan suporter sebenarnya menjadi salah satu tugas dan tanggung jawab sebuah federasi sepak bola, apalagi bila penonton tidak sekadar melempar kembang api namun juga disertai ucapan rasisme.

Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS), beberapa saat setelah pelemparan kembang api di laga Kroasia menghadapi Republik Cek di Grup D, di Stadion Geoffroy Guichard, Saint Etienne mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada penonton di stadion tersebut, namun di sisi lain meminta aparat keamanan stadion berbenah diri.

(dw.de/independent.co.uk).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home