Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:51 WIB | Senin, 28 November 2016

Uji Coba Vaksin Baru HIV akan Dimulai di Afrika Selatan

Ilustrasi : seorang dokter bekerja dengan sampel darah yang digunakan untuk penelitian di vaksin eksperimental terhadap HIV di Santo Domingo, 30 November 2006. (Foto: phillyvoice.com)

JOHANNESBURG, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah ilmuwan mengatakan, jika vaksin baru anti-HIV yang akan diujicobakan di Afrika Selatan pekan ini berhasil,  maka akan menjadi hasil yang menentukan dalam upaya pemberantasan penyakit ini.

Dalam pernyataan yang dirilis menjelang uji coba itu, Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Amerika  atau National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Anthony Fauci hari Minggu (27/11) mengatakan, vaksin baru ini menjanjikan.

Uji coba yang disebut HVTN 702 itu, akan dimulai hari Rabu (30/11), dan ditujukan pada 5.400 laki-laki dan perempuan yang aktif secara seksual, yang berusia antara 18 – 35 tahun dan sudah mendaftarkan diri di 15 lokasi di seluruh Afrika Selatan.

Uji coba ini akan menjadi pengujian klinis vaksin HIV terbesar dan tercanggih yang pernah dilakukan di Afrika Selatan, di mana lebih dari 1.000 orang tertular HIV dalam satu hari.

"Jika digunakan sebagai  alat pencegahan HIV,  terbukti vaksin yang aman dan efektif bisa memberantas virus HIV," Anthony Fauci, direktur pemerintah AS National Institute of Alergi dan Penyakit Infeksi (NIAID), mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis menjelang sidang, seperti dilansir situs nytimes.com.

"Bahkan, vaksin ini cukup efektif dan signifikan akan mengurangi beban penyakit HIV dari waktu ke waktu di negara-negara dan populasi dengan tingkat infeksi HIV yang tinggi, seperti Afrika Selatan," katanya.

Vaksin ini sedang diuji di HVTN 702 didasarkan pada percobaan  di Thailand pada 2009 lalu, ditemukan 31,2 persen efektif, untuk mencegah infeksi HIV selama 3,5 tahun masa tindak lanjut setelah vaksinasi.

Vaksin baru ini,  bertujuan untuk memberikan perlindungan yang lebih besar dan lebih berkelanjutan dan telah disesuaikan dengan subtipe HIV yang mendominasi di Afrika bagian selatan.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home