Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:15 WIB | Sabtu, 04 Juni 2022

Ukraina Berharap Lebih Banyak Kiriman Senjata dari Barat

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, terlihat di layar saat menyampaikan pidato video kepada delegasi Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, 23 Mei 2022. (Foto: dok. Reuters)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Ukraina mengharapkan untuk menerima lebih banyak senjata dari sekutu setelah janji bantuan baru Amerika Serikat, kata Presiden Volodymyr Zelenskiy, ketika pertempuran di Ukraina timur berkecamuk memasuki hari ke-100 invasi Rusia.

Pasukan Rusia sekarang menduduki sekitar 20 persen wilayah Ukraina, menurut Zelenskiy. Militer Presiden Rusia, Vladimir Putin, memusatkan perhatian pada kawasan industri Donbas, yang terdiri dari Luhansk dan Donetsk, dengan harapan kemenangan tingkat tinggi.

Tiga warga sipil tewas di Donetsk, termasuk dua di kota penghasil batu bara Avdiivka, dan sembilan orang terluka, kata Gubernur Pavlo Kyrylenko, hari Kamis (2/6) malam. Reuters tidak dapat segera mengkonfirmasi rinciannya.

“Seluruh wilayah yang diduduki sementara negara kita sekarang menjadi zona bencana yang lengkap, di mana Rusia memikul tanggung jawab penuh,” kata Zelenskiy dalam pidato larut malam.

“Kami mengharapkan lebih banyak kabar baik tentang pasokan senjata dari mitra lain... Kami bekerja untuk membawa pasokan sistem tempur modern ke tingkat yang jauh lebih tinggi,” katanya.

Rusia menuduh Amerika Serikat menambahkan “bahan bakar ke api” dengan paket senjata baru senilai US$700 juta untuk Ukraina yang akan mencakup sistem roket canggih dengan jangkauan hingga 80 km (50 mil).

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berulang kali mengatakan pihaknya mendapat jaminan Ukraina tidak akan menggunakan sistem roket untuk mencapai sasaran di dalam Rusia.

Rusia mengatakan mereka terlibat dalam "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata dan "mendenazifikasi" tetangganya. Ukraina dan sekutu menyebut ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang yang telah menewaskan ribuan orang, meratakan kota, dan memaksa lebih dari enam juta orang mengungsi ke luar negeri. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home