Ukraina di Ujung Perang Saudara

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry berbicara dengan media di dalam pesawatnya saat dirinya meninggalkan AS ke Jenewa, Swiss, untuk menghadiri perundingan seputar Ukraina. (Foto-foto: AFP)

Kramatorsk, Ukraina - Pasukan militer melaju di atas kendaraan lapis baja (APC) di Kramatorsk pada 16 April 2014.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan yang diminta oleh Rusia pada 13 April 2014 di PBB di New York. Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat pada Minggu untuk membahas krisis Ukraina karena Kiev bersumpah akan meluncurkan operasi militer setelah tentara pro-Rusia menduduki gedung-gedung pemerintahan di timur.

Senator Amerika Serikat John McCain (tengah) dan John Hoeven (kanan) bertemu dengan Menteri Pertahanan Norwegia, Ine Erik Soereide di Oslo pada 14 April 2014. Rusia dan Ukraina menjadi topik dalam pembicaraan mereka.

KIEV, SATUHARAPAN.COM – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mendarat di Jenewa pada Rabu (16/4) untuk menghadiri perundingan mengenai krisis Ukraina, yang terancam akan terbagi dua saat pemerintah kehilangan kontrol di wilayah separatis timur.

Kerry dijadwalkan akan menemui menteri luar negeri Rusia, Ukraina dan Uni Eropa pada Kamis dalam upaya untuk meredakan ketegangan di bekas negara satelit Soviet itu, tempat militan pro-Rusia yang menurut Kiev didukung Moskow mengambil alih kontrol beberapa bagian wilayah tenggara.

“Masalahnya adalah sulit untuk menggelar dialog nyata antara Rusia dan Ukraina,” kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri, yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada para reporter sebelum mendarat.

“Rusia mempunyai banyak hal untuk disampaikan mengenai situasi di Ukraina... perilaku mereka sendiri makin mengganggu stabilitas di wilayah timur dan oleh karena itu Ukraina memiliki banyak hal untuk disampaikan mengenai apa maksud Rusia.”

“Ide untuk saat ini adalah mencoba memberikan ruang tempat Amerika Serikat dan Uni Eropa bisa duduk bersama Rusia dan Ukraina, dan yang pertama dan utama bisa mencari cara untuk meredakan situasi keamanan.” (AFP)