Loading...
RELIGI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 00:17 WIB | Minggu, 12 Oktober 2014

Umat Hindu & Buddha Lakukan Perayaan Keagamaan Bersama

Vihara Avalokitesvara. (Foto: panoramio.com)

JAWA TIMUR, SATUHARAPAN.COM – Dua umat beragama, Hindu dan Budha melakukan perayaan keagamaan secara bersama-sama di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Sabtu (11/10).

Perayaan keagamaan dua umat berbeda agama ini digelar di Vihara Avalokitesvara di Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, sekitar 17 kilometer ke arah timur Kota Pamekasan.

"Perayaan mulai tadi pagi dan akan berlangsung hingga nanti malam," kata Ketua Yayasan Avalokitesvara Kosala Mahinda.

Umat Budha merayakan peringatan Dewi Kwan Im menuju nirwana, sedangkan umat Hindu melakukan perayaan penyucian pura yang diiringi tarian sakral di tempat Pribadatan Tri Dharma di lingkungan vihara yang terletak di perkampungan pesisir yang mayoritas Muslim itu.

Perbedaan keyakinan dua umat beragama ini tidak membuat mereka saling bermusuhan, bahkan terlihat akur, dan saling menghormati atas perbedaan keyakinan mereka.

Vihara Avalokitesvara merupakan satu-satunya kelenteng terbesar di Pulau Madura dan sering menjadi pusat kegiatan keagamaan umat Budha dari berbagai pelosok di seluruh Indonesia.

"Yang hadir mengikuti upacara kali ini bukan hanya dari Madura, tapi juga dari luar Madura, seperti Surabaya, Malang, Semarang, Jakarta bahkan ada juga yang dari Bali," ujar Kosala.

Selain tempat ibadah umat Hindu, di lingkungan Vihara ini juga terdapat tempat ibadah umat Islam, yakni mushalla, sehingga di lingkungan vihara ini terdapat tiga tempat ibadah umat beragama, yakni Budha, Hindu dan umat Islam.

"Kami semua hidup rukun di sini dan tidak saling mempersoalkan perbedaan keyakinan di antara kami masing-masing," kata Kosala Mahinda.

Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mencatat, Vihara Avalokitesvara ini merupakan kelenteng terunik di dunia, karena di dalamnya ada tiga tempat ibadah umat beragama berbeda dan para penganut agama hidup secara rukun.

Hubungan sosial para penganut agama di kelenteng ini tidak terpengaruh sama sekali dengan konflik keagamaan yang akhir-akhir ini sering terjadi, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Sebab menurut mereka, konflik bukan ajaran agama, bahkan dilarang oleh ajaran agama mereka masing-masing. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home