Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 08:58 WIB | Selasa, 15 November 2016

Umat Kristen Asyur Ucapkan Selamat kepada Donald Trump

Seorang perempuan Kristen Asyur menghadiri misa sebagai solidaritas kepada korban serangan ISIS, di gereja Ibrahim al-Khalil church in Jaramana, sebelah timur Damaskus pada 1 Maret 2015. (Foto: The Christian Post)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Sebuah kelompok Kristen Asyur dalam sebuah surat terbuka  mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih AS, Donald Trump.

Mereka memohon Trump memberi perhatian terhadap genosida yang sedang berlangsung terhadap umat Kristen di Timur Tengah oleh kelompok teroris ISIS.

Mereka juga mendesak Trump untuk memenuhi janji dan membantu mereka kembali ke rumah mereka.

"Saya menyampaikan selamat yang tulus kepada Anda atas terpilihnya Anda sebagai Presiden Amerika Serikat," tulis Carlo Kooktapeh Ganje dari Assyrian Universal Alliance (AUA) cabang AS.

Dalam suratnya, Ganjeh mengatakan warga Asyur, yang beragama Kristen dari berbagai denominasi dan warga Irak, Suriah, Turki dan Iran, telah menjadi korban genosida oleh ISIS sejak bangkitnya kelompok teroris itu di Timur Tengah.

Genosida dimaksud merujuk pada pengakuan formal pemerintah AS pada 17 Maret melalui pernyataan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, tentang adanya genosida terhadap umat Kristen dan minoritas lainnya oleh ISIS.

Dunia membutuhkan "arah yang jelas dari Amerika Serikat untuk mencapai perdamaian dan keamanan jangka panjang, terutama di Timur Tengah," surat itu berbunyi, sebagaimana dikutip dari The Christian Post.

Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal AUA, Yonathan Betkolia, mengatakan bahwa umat Kristen Asyur telah lama menderita kejahatan kemanusiaan, genosida dan pelanggaran HAM di tangan kelompok teroris.

"Pemerkosaan dan pembunuhan wanita dan anak-anak, pembantaian orang tua, pendudukan tanah Asyur, pemindahan paksa bangsa Asyur, dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia hanya contoh kecil dari kejahatan kelompok teroris ini, yang sayangnya belum akan efektif ditangani oleh organisasi hak asasi manusia internasional dan negara-negara yang mengklaim untuk membela penduduk Asyur," kata Yonathan.

Surat itu mengatakan orang-orang Asyur membutuhkan dukungan Trump agar mereka dapat kembali ke tanah leluhur mereka dan tetap menjadi bagian dari Timur Tengah, khususnya di Irak dan Suriah.

"Kami membutuhkan dukungan Anda untuk melengkapi dan melatih Asyur di Irak Utara untuk membela diri mereka dan rumah mereka di tanah leluhur mereka di Dataran Niniwe dalam bentuk pemerintahan sendiri. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk membangun zona khusus di Dataran Niniwe untuk penduduk asli, yang harus mencakup daerah yang saat ini di bawah kendali tentara pemerintah Irak dan pasukan Peshmerga Kurdi."


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home