Umat Syiah Peringati Asyura di Tengah Pandemi
KARBALA, SATUHARAPAN.COM - Puluhan ribu peziarah Muslim Syiah,yang sebagian mengenakan masker dan sarung tangan, Minggu (30/8), membanjiri Karbala di Irak untuk memperingati Asyura.
Peringatan itu adalah salah satu pertemuan keagamaan terbesar di era virus corona.
Asyura, yang jatuh pada hari ke-10 bulan berkabung Muharram, memperingati terbunuhnya cucu Nabi Muhammad, Hussein, pada Pertempuran Karbala pada 680 Masehi. Peristiwa itu dianggap sebagai momen yang menentukan dan memicu timbulnya perpecahan dalam Islam.
Biasanya, jutaan warga Syiah dari seluruh dunia berbondong-bondong menuju kuil berkubah emas di kota suci tempat jenazah Hussein dikuburkan. Mereka berkumpul untuk berdoa dan menangis, saling berdekatan satu sama lain.
Namun, dengan lonjakan jumlah kasus infeksi virus corona di seluruh dunia, peringatan tahun ini dibatasi.
"Sejujurnya, tahun ini tidak seperti peringatan tahun-tahun lainnya yang dihadiri jutaan orang," kata Fadel Hakim, yang pagi-pagi berjalan di sekitar kuil itu dengan mengenakan masker medis biru yang menutupi dagunya.
"Menonjol karena hanya ada sedikit orang," ujarnya.
Kelompok kecil peziarah berkumpul di halaman luas di luar kuil, mengenakan pakaian duka adat berwarna hitam bersama masker dan sarung tangan yang lebih ringan.
Untuk diizinkan masuk, warga diukur suhunya di gerbang berwarna abu-abu yang menyerupai detektor logam.
Di dalam kuil, tanda menunjukkan jarak yang diwajibkan antara jamaah ketika mereka berdoa dan pembungkus nilon mencegah orang mencium dinding, tanda penghormatan secara tradisional. (VOA)
Sri Mulyani Klarifikasi Alasannya Kerap Bungkam dari Wartawa...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan ter...