Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:46 WIB | Senin, 06 Maret 2017

Universitas Muhammadiyah Malang Wujudkan Smart Village

Penandatanganan MoU antara UMM dengan 4H Indonesia. (Foto: umm.ac.id)

MALANG, SATUHARAPAN.COM – Melalui kerja sama dengan organisasi jaringan pemuda internasional Head, Heart, Hands, and Health (4H) Indonesia, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menjadi inisiator dalam mewujudkan smart village, yang akan diterapkan di sejumlah daerah di Jawa Timur dalam waktu dekat.

Presiden 4H Indonesia, Prof Laode Masihu Kamaluddin MSc MEng, Rektor Universitas Lakidende (Unilaki) Sulawesi Tenggara, dalam lawatan ke UMM pada Jumat (3/3) menerangkan, smart village merupakan gagasan yang sudah dilakukan di berbagai negara. Ia mengatakan, Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan beberapa negara di Eropa sudah menerapkan sistem smart village ini.

Dalam konsepnya, perguruan tinggi (PT) secara aktif dilibatkan dalam mewujudkan smart village tersebut. “PT diberi tanggung jawab penuh untuk melakukan smart village,” kata Laode, seperti dilansir situs umm.ac.id.

Tidak bekerja sendiri, PT juga harus menggandeng pengusaha, pemerintah, dan juga masyarakat untuk menjalankan program tersebut. Smart village dibangun untuk menyejahterakan masyarakat desa.

Target yang paling sederhana, setiap kepala keluarga di satu desa berpenghasilan Rp6,6 juta per bulan. “Dalam satu desa nantinya akan memiliki 4 sumber penghasil uang seperti sawah, peternakan sapi, green house, dan desa wisata,” katanya di hadapan seluruh kepala program studi dan jajaran dekanat seluruh fakultas.

Dengan memaksimalkan seluruh fasilitas yang semuanya dibuat oleh masyarakat desa itu sendiri, desa secara mandiri akan menjadi desa wisata yang akan menaikkan penghasilan warga desanya. “Selain itu, investor maupun pengusaha dapat tertarik datang ke desa untuk menanamkan modalnya,” kata Laode.

Dengan ekonomi yang mandiri, masyarakat desa dapat dengan sendirinya membangun desa. Jika setiap desa menerapkan sistem smart village, paling tidak uang akan berputar di dalam desa sebesar Rp23,8 miliar per tahun. Program smart village ini juga mendapat dukungan dari Direktorat Peningkatan Saran dan Prasarana Kementerian Desa RI.

Dalam kesempatan tersebut juga ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara UMM dan 4H Indonesia. Kerja sama yang dilakukan yaitu membangun sinergi dalam kegiatan pengembangan pemuda, ketahanan pangan dan pedesaan di Jawa Timur.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UMM Drs H Fauzan MPd mengatakan, UMM akan mendukung program tersebut lewat kebijakan pengembangan program kemahasiswaan yang mencintai desa dan mengembangkan pedesaan.

Selain itu, UMM akan mendukung sarananya, baik pengetahuan maupun teknologi di bidang pertanian, serta pengembangan tanaman pangan. “UMM akan mendorong mahasiswa untuk mengabdi pada masyarakat khususnya di desa dan di bidang pertanian,” kata Fauzan.

 

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home