Untuk Perang, Rusia Belanjakan Rp 390 Triliun Hanya Dalam Dua Bulan
Belanja Bulan Januari dan Februari itu naik 282 persen disbanding dua bulan yang sama tahun lalu.
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia menghabiskan dua triliun rubel (setara Rp 390 triliun) untuk pertahanan pada Januari dan Februari saja, melonjak 282 persen pada periode yang sama tahun lalu, data pada portal anggaran menunjukkan. Ini menggambarkan biaya yang melonjak untuk Moskow dari konfliknya di Ukraina.
Meningkatnya produksi militer dan pengeluaran negara yang besar membuat industri Rusia terus berkembang, membantu melunakkan dampak ekonomi dari sanksi Barat.
Dalam dua bulan pertama tahun 2022, 525,4 miliar rubel dana anggaran dihabiskan untuk “pertahanan nasional”. Rusia meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari tahun lalu.
Data yang dipublikasikan di portal anggaran online Federal Treasury, memberikan wawasan khusus tentang pengeluaran militer. Kementerian Keuangan berhenti menerbitkan data pemenuhan anggaran bulanan individu Mei lalu, tetapi sekarang telah menambahkan data untuk tahun 2022 dan awal tahun ini ke portal.
Menurut data baru, pengeluaran pertahanan mencapai 1,18 triliun rubel pada Januari dan 822,4 miliar rubel pada Februari.
Rencana pengeluaran Rusia tahun 2023 memperkirakan 4,98 triliun rubel pengeluaran untuk pertahanan. Data menunjukkan negara menghabiskan lebih dari 40 persen dari alokasi tahunan yang direncanakan untuk sektor pertahanan pada Januari dan Februari.
Data yang diterbitkan pekan lalu menunjukkan bahwa defisit anggaran Rusia mencapai 3,4 triliun rubel untuk Januari hingga April, dibandingkan dengan surplus 1,2 triliun rubel pada 2022, karena Moskow telah menghabiskan banyak uang dan pendapatan energi turun.
Tahun lalu, Rusia membelanjakan 5,51 triliun rubel, atau 17,1 persen dari total pengeluarannya untuk pertahanan, naik dari 3,57 triliun rubel, atau 14,4 persen, pada 2021.
Pada Januari-Februari 2023, belanja pertahanan nasional mencapai 36,2 persen dari total belanja anggaran, hampir dua kali lipat jumlah yang dibelanjakan untuk kebijakan sosial dan hampir empat kali lebih banyak daripada belanja untuk “ekonomi nasional”. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Tanda-tanda Kelelahan dan Stres di Tempat Kerja
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Stres berkepanjangan sering kali didapati di tempat kerja yang menyebabka...