Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Sabar Subekti 06:24 WIB | Selasa, 16 Juni 2020

WADA Selidiki Doping di Atlet Pencatat Rekor Angkat Besi Dunia

Diduga puluhan tahun IWF dirundung praktik korupsi dan doping.
Mantan Presiden IWF, Tamas Ajan. (Foto: dok. Ist)

SATUHARAPAN.COM-Badan Anti-Doping Dunia (World Anti-Doping Agency / WADA) menyelidiki dugaan doping yang mengakar di sejumlah rekor angkat besi dunia versi Federasi Angkat Besi Internasional (Internasional Weighlifting Federation / IWF) berdasar temuan yang dipimpin Richard McLaren baru-baru ini.

Awal bulan lalu, McLaren dan timnya mendapati 40 temuan analitik positif yang merugikan di antara rekor-rekor IWF, mengindikasikan federasi itu puluhan tahun dirundung praktik korupsi dan praktik penyelewengan doping. Dan temuan itu mencakup sejumlah peraih medali emas dan perak yang sampel tes doping mereka tidak ditindaklanjuti.

"WADA terkejut dengan perilaku yang terungkap dari hasil investigasi tim McLaren," kata Presiden WADA, Witold Banka, dalam pernyataan hari Selasa (16/6). "WADA mengecam segala bentuk campur tangan dalam prosedur anti-doping. Pengungkapan ini jelas menjadi tamparan bagi para atlet yang bersih, bagi WADA dan mereka yang mendukung kampanye olahraga bersih," katanya.

Terkait Mantan Presiden IWF

Investigasi McLaren menyatakan bahwa mantan Presiden IWF, Tamas Ajan, menggunakan "tirani uang" untuk menjalankan pengelolaannya dan sumber dana utama itu datang dari denda doping yang masuk ke kantongnya sendiri.

Pria Hongaria berusia 81 tahun itu berkecimpung di IWF sejak pertengahan 1970-an, awalnya menduduki kursi sekretaris jenderal dan mulai menjadi presiden mulai 2000 hingga mundur April lalu.

WADA menyatakan informasi yang mereka terima meliputi data periode 2009-2014 dan bakal menggelar penyelidikan. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home