Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:04 WIB | Selasa, 11 Januari 2022

Wajib Militer Norwegia Diharuskan Mengembalikan Juga Pakaian Dalam

Militer Norwegia. (Foto: dok. Ist)

COPENHAGEN, SATUHARAPAN.COM-Anggota wajib militer di Norwegia telah diperintahkan untuk mengembalikan pakaian dalam, bra, dan kaus kaki mereka setelah akhir dinas militer mereka, sehingga kelompok rekrutan berikutnya dapat menggunakannya.

Militer Norwegia mengatakan pada hari Senin (10/1) bahwa mereka sedang berjuang dengan berkurangnya pasokan, sebagian akibat pandemi COVID-19.

Organisasi Logistik Pertahanan Norwegia mengatakan karena “situasi persediaan yang menantang, langkah ini diperlukan, karena harus memberikan Angkatan Bersenjata dengan volume garmen yang lebih besar yang tersedia untuk tentara baru yang memulai layanan awal mereka.”

Juru bicara persnya, Hans Meisingset, mengatakan bahwa dengan "pemeriksaan dan pembersihan yang tepat, penggunaan kembali pakaian dianggap sebagai praktik yang memadai dan sehat."

Sampai saat ini, sekitar 8.000 pria dan perempuan muda yang setiap tahun menjalani wajib militer mengembalikan pakaian luar mereka, tetapi diizinkan meninggalkan barak dengan pakaian dalam dan kaus kaki yang dikecualikan.

Layanan militer wajib untuk pria dan perempuandi Norwegia dan berlangsung antara 12 dan 19 bulan.

Meisingset mengatakan, pandemi bukan satu-satunya alasan mengapa stok garmen rendah untuk beberapa item. Itu juga tergantung pada keuangan, kontrak, dan masalah lainnya.

Majalah pertahanan nasional Norwegia anggota NATO, Forsvarets Forum, melaporkan bahwa itu bukan pertama kalinya Angkatan Bersenjata berjuang dengan kekurangan seperti itu, dengan juru bicara serikat pekerja mengatakan itu "telah menjadi masalah yang berulang" selama bertahun-tahun. Pada Juni 2020, sepertiga pakaian dan perlengkapan tentara hilang.

"Setahun yang lalu, kami melihat kekurangan yang persis sama dalam pakaian ketat yang kami lihat sekarang, dan awal musim gugur ini, ukuran alas kaki terbesar dan terkecil hilang," kata Eirik Sjoehelle Eiksund seperti dikutip. Dia menambahkan bahwa dia yakin itu karena kesalahan dalam sistem di sekitar pemesanan dan pengiriman. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home