Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:05 WIB | Senin, 25 November 2013

Wakil Dekan FISIP UI Tekankan FOBC 2013 Memajukan Olahraga Sebagai Industri

Wakil Dekan FISIP UI Tekankan FOBC 2013 Memajukan Olahraga Sebagai Industri
Wakil Dekan FISIP UI, Edy Prasetyono. (foto-foto: Prasasta)
Wakil Dekan FISIP UI Tekankan FOBC 2013 Memajukan Olahraga Sebagai Industri
Tati Sumirah.

DEPOK, SATUHARAPAN.COM – Edy Prasetyono, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) mengatakan saat ini olahraga tidak hanya dipandang sebagai hobi tetapi harus diseriusi dan ditindaklanjuti sebagai sebuah industri. Edy Prasetyono mengatakan demikian dalam acara penutupan FISIP UI Open Badminton Challenge (FOBC) 2013 yang diselenggarakan di Balairung UI, Depok (24/11) malam.

Edy menekankan bahwa FISIP UI melalui penyelenggaraan FOBC ini, ingin menekankan pentingnya olahraga sejalan dengan pendidikan.

“FISIP UI melalui FOBC ingin menekankan kembali pentingnya kombinasi antara prestasi akademik dan prestasi olahraga, karena di negara maju prestasi akademik dan olahraga itu menyatu,”  kata Edy.

Edy mencontohkan di negara maju seperti Amerika Serikat olahraga tak hanya sekedar hobi, akan tetapi telah masuk ke ranah industri yang artinya dapat menghasilkan manusia yang sejahtera, dan mandiri secara finansial.

“Bahkan di Amerika olahraga menjadi industri yang sangat maju di sana, bahkan industri olahraga masuk sepuluh besar mengalahkan industri otomotif, dan Indonesia harusnya lebih bisa daripada itu dengan penduduk rakyat Indonesia yang banyaknya 250 juta ini,” lanjut Edy.

Edy mengatakan bahwa kerja sama dengan pihak sponsor penting, karena pihak sponsor juga berkontribusi memajukan dunia olahraga sebagai industri,

“Kami berharap kerja sama dengan pihak sponsor bisa berkembang dengan baik di kemudian hari untuk menyelenggarakan berbagai turnamen ini dengan sebaik-baiknya,” kata Edy tanpa merinci satu per satu sponsor utama FOBC ini, dan media penyelenggaranya.

Edy mengatakan bahwa peran para pelatih dan orang tua merupakan penting dalam pembinaan para peserta yang sebagian besar berusia pelajar. Karena perhatian dan pembinaan orang tua menentukan kesuksesan para peserta.

“Kami berterima kasih sekaligus bangga kepada orang  tua,  para pelatih yang telah merelakan waktu bagi putra-putrinya selama satu minggu,”

FOBC diselenggarakan mulai dari Senin (18/11) hingga Minggu (24/11), di Balairung Universitas Indonesia, Depok. FOBC merupakan turnamen badminton tahunan yang diselenggarakan FISIP UI, dan hingga 2013 ini telah memasuki tahun kelima penyelenggaraan, dan telah mempertandingkan lebih dari 43 partai per harinya, dan pada penyelenggaraan FOBC 2013 ini melibatkan 1500 peserta.

Ajang Internasional

Edy mengatakan ke depannya ingin FOBC tidak hanya masuk kalender PBSI, akan tetapi PBSI perlu eksplorasi lebih dalam bahwa potensi bibit-bibit muda atlet badminton agar pemenang FOBC dapat berkompetisi di tingkat internasional.

“Kami mengharapkan FOBC bisa dikembangkan ke arah kejuaraan dunia dalam gelanggang internasional ini tidak hanya sekedar masuk kalender PBSI, tetapi juga masuk ke kalender internasional. Ini sangat memungkinkan, menurut hemat saya, karena saat ini belum ada kejuaraan beregu tingkat universitas internasional, “ lanjut Edy.

Edy mengatakan sangat bangga apabila FOBC dapat ditingkatkan ke tingkat internasional dapat terwujud, karena dia yakin Universitas Indonesia merupakan pelopor kejuaraan tersebut.

“Apabila itu terwujud sepertinya FISIP UI akan menjadi pionir,” lanjut Edy.

Dalam kesempatan yang sama, Amri Yusra selaku Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Depok  mengapresiasi karena ajang ini membawa nama baik Kota Depok, dan para atlet yang berpartisipasi di FOBC ini adalah pelajar sehingga memotivasi para pelajar yang ada di Kota Depok untuk giat berolahraga.

“Kami berterima kasih kepada FOBC ini karena membawa nama baik kota Depok, dan hebatnya adalah ajang ini pesertanya adalah sebagian besar dari kalangan pelajar. Kami juga berterima kasih kepada FISIP UI, karena dengan adanya FOBC memberikan sumbangsih bagi peningkatan prestasi,” kata Amri.

Dana Bagi Tati Sumirah

Dalam kesempatan ini segenap jajaran FISIP UI beserta panitia FOBC 2013 telah melakukan penggalangan dana, yang dilakukan dengan lelang barang atlet. Tujuan lelang barang atlet tersebut salah satunya ditujukan bagi Tati Sumirah yakni menerima uang sebesar sepuluh juta rupiah, dan secara simbolis telah diserahkan oleh mantan dekan FISIP UI, Bambang Serghi Laksmono.

Seusai acara penutupan FOBC 2013, Tati berpesan agar para atlet badminton muda terus berprestasi, karena mereka akan menggantikan yang ada di pelatnas di pusat, maupun di daerahnya masing-masing.

“Untuk tahun-tahun ke depan, saya ingin prestasi adik-adik pebulutangkis yang baik untuk menggantikan kakak-kakak sekarang.  Supaya bulutangkis tidak terlalu drastis turun, sekarang juga sebetulnya sudah lumayan dengan kejuaraan di China (Tontowi dan Liliana menang di China Terbuka). Cuma memang terkadang luck (keberuntungan) tidak luck- nya,” kata Tati.

Tati mengatakan FOBC 2013 ini positif bagi pembinaan generasi muda, dan dia terharu diundang hadir ke ajang ini, Tati merasa bersyukur dengan generasi muda sekarang ini ada banyak ajang olahraga, terutama badminton, karena saat dia muda belum terlalu banyak.

“Iya positif lah (FOBC ini), nah kalau ini saya baru kali ini diudang. Saya sendiri kaget, dulu saya juga pernah diundang sih, tapi nggak datang.  Nah sekarang kaget karena banyak sekali peserta yang masih kecil-kecil, saya bangga lah, jangan sampai bulutangkis jatuh sekali,” lanjut salah satu andalan tunggal putri Indonesia tahun 1970-an tersebut.  

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home