Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:13 WIB | Jumat, 10 Januari 2020

Wamenag: Perbedaan Dijadikan Kekayaan, Bukan Perpecahan

Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi saat memberikan arahan di kegiatan pembinaan ASN di lingkungan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kalbar. (Foto: Antara)

PONTIANAK, SATUHARAPAN.COM - Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat untuk memasyarakatkan pesan-pesan agama dalam berbangsa dan bernegara.

"Para ASN di lingkungan Kantor Kemenag Kalbar ini dengan segala perannya selain harus mendukung dan mendorong juga memasyarakatkan pesan-pesan agama agar menjadi roh dan sikap perilaku sebagai warga negara Indonesia," ujarnya saat kegiatan pembinaan ASN di lingkungan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kalbar, Jumat (10/1).

Ia menyebutkan pesan agama seperti apa yang terus disampaikan di setiap program strategis Kemenag yakni di antaranya soal menjadikan individu sholeh secara pribadi dan sosial.

"Setiap individu harus mampu menjadikan lingkungannya penuh kasih sayang, toleransi, hormat kepada sesama dan terus menjaga persaudaraan," kata dia.

Selanjutnya yakni bahwa setiap agama memiliki prinsip dan panduan tentang nilai kebaikan agar semua bisa hidup berdampingan. Semua insan harus menerima perbedaan dan perbedaan itu dijadikan sebuah kekayaan, bukan sumber perpecahan.

"Di tengah negara plural ini pasti memiliki perbedaan dan pandangan yang beragam, kita harus tetap satu di bawah NKRI. Kita harus belajar kepada negara yang runtuh karena tidak mampu mengelola dan menghormati perbedaan. Kembali, perbedaan harus menjadi kekayaan," jelas dia.

Menurutnya, semangat nasionalisme dan keagamaan harus sejalan dan saling melengkapi. Ia bersyukur di Indonesia persoalan ini sudah diselesaikan oleh pendiri bangsa dengan lahirnya pancasila.

"Pendiri bangsa sudah bisa menyatukan nilai kebanggaan dan agama. Nah, tugas kita semua menjaga semangat kebangsaan dan keagamaan untuk menjadi pijakan kita dalam berbangsa dan bernegara," jelas dia.

Paham-paham yang patu dihindari oleh semua pihak kata dia yakni menganggap kelompoknya paling benar. Sedangkan kelompok lainnya tidak benar dan bahkan kafir. Kemudian paham yang juga sangat bebas di mana atas nama demokrasi dan HAM berbuat sebebas-bebasnyanya.

"Kedua paham tersebut harus kita hindari.Kita dalam bernegara dan beragama harus sejalan," kata dia.

Selain meminta ASN di lingkungan Kantor Kemanag Kalbar, Zainut juga meminta tokoh agama dan masyarakat terus menjadi cermin dan tauladan bagi masyarakat.

"Para tokoh harus bisa memandu dan menjadi tauladan agar ajaran agama untuk duduk bersama menjadi keharusan, sikap terpuji dan akhlak terpuji hadir di tengah masyarakat. Peran semua pihak menjadi kewajiban untuk menjadikan negara ini lebih religi," ajak dia.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, Ridwan sangat menyambut baik hadirnya Wamenag. Menurutnya hadirnya Wamenag dapat memberikan informasi dan arahan kepada seluruh ASN di Kemanag Provinsi Kalbar.

Pada kesempatan itu ia menyampaikan bahwa di Kalbar terdapat 3.597 pegawai di lingkungan Kemanag Provinsi Kalbar. Kemudian di setiap kabupaten atau kota di Kalbar sudah terbentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

"Kita akan memaksimalkan peran kita untuk pembangunan di bidang agama di Kalbar. Terima kasih atas arahan Wamenag," papar dia. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home