Warga Hubei, China Mungkin Akan Diizinkan Melakukan Perjalanan

BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Provinsi Hubei, China sedang mempelajari rencana untuk memungkinkan orang di daerah yang risiko penularan virus coronanya menengah atau rendah bisa melakukan perjalanan. Hal itu dilaporkan media pemerintah setempat, hari Selasa (10/3), mengutip pertemuan yang dipimpin ketua partai provinsi, Ying Yong.

Pertemuan tersebut mengatakan bahwa mereka mungkin mengizinkan orang untuk memulai perjalanan dengan menggunakan "kode kesehatan," sebuah sistem pemantauan berbasis seluler yang telah diluncurkan oleh banyak otoritas lokal di China dalam beberapa pekan terakhir. Provinsi Hubei dan ibukotanya, Wuhan, berada di pusat penyebaran virus corona (COVID-19) di China.

Kasus Baru di China Turun

Sementara itu, China daratan melaporkan 19 kasus baru infeksi virus corona pada hari Senin (9/3), menurut Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada hari Selasa (10/3), turun dari 40 kasus sehari sebelumnya.

Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di daratan China sejauh ini menjadi 80.754. Jumlah korban jiwa dari wabah di China mencapai 3.136 pada akhir hari Senin, naik 17 dari hari sebelumnya.

Provinsi pusat penyebran wabah, Hubei, melaporkan 17 kematian baru, yang semuanya di ibukota provinsi, Wuhan.

Panama Laporkan Kasus Pertama

Selain itu, Panama pertama kali melaporkan kasus terinfeksi virus corona baru yang menandai wabah ini memasuki wilayah Amerika Tengah. Seorang perempuan berusia 40 tahun telah dites dan hasilnya positif mengidap virus corona, kata menteri kesehatan negara itu, hari Senin (9/3).

Perempuan yang tidak disebutkan namanya itu telah melakukan perjalanan dari Spanyol dan setelah tiba di Panama pada hari Senin mencari perawatan di rumah sakit karena demam dan batuk, Menteri Kesehatan, Rosario Turner. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti