Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 18:33 WIB | Senin, 13 Juni 2016

Warga Muslim di Pakistan Bangun Gereja yang Tersapu Banjir

Gereja di Desa Khalsabad dekat Gojra, Punjab, Pakistan setelah selesai dibangun Mei lalu. (Foto: Daily Pakistan)

SATUHARAPAN.COM – Di Pakistan—dikenal sebagai negara yang sering dilanda konflik antaragama—Muslim dan Kristen bahu-membahu membangun kembali gereja.

Penduduk Muslim di Gojra, Punjab telah bergabung dengan warga Kristen di desa Khalsabad dekat Gojra untuk membangun kembali gereja mereka yang tersapu oleh banjir di musim hujan lalu, menurut laporan dari Daily Pakistan, seperti dilansir Christian Today, Jumat (10/6).

Kerja sama ini membantu menyembuhkan kenangan dari kebakaran pada 2009 lalu. Karena dianggap menghujat, sepuluh orang Kristen dibunuh oleh massa. Tujuh dari mereka dibakar hidup-hidup di rumah mereka. Empat gereja juga dibakar.

Dilawar Hussain, seorang Muslim pemilik toko setempat yang menyumbangkan dana ke gereja baru tersebut beralasan ia percaya gereja adalah “rumah Allah”, Tuhan yang sama yang dipercaya umat Muslim. Dan, ia bangga membantu mempromosikan kerukunan beragama.

Pengusaha dan petani lokal lainnya juga telah memberikan kontribusi.

Pastor Aftab James Paul, asisten kepala Paroki di Gereja St Fidelis di Khushpur dan bertanggung jawab untuk penjangkauan pastoral untuk 56 desa termasuk Khalsabad, mengatakan: “Ini adalah arti hidup sejati.”

Dia mengatakan bahwa kekerasan yang dilakukan beberapa orang tidak harus untuk menyalahkan semua umat agama itu. Dan, ia menyerukan pesan utamanya adalah satu dalam kasih.

Sebuah kapel juga dibangun di Gojra pada tahun 2005 dengan bantuan warga Muslim.

“Masjid kami berdiri di sini dari masa lalu, tetapi saudara-saudara Kristen kami juga memiliki hak untuk beribadah di gereja mereka,” kata warga Muslim lokal lain pada Pakistan Daily.

Desa ini tidak mempunyai tempat ibadah Kristen sejak gereja dihancurkan. Kebanyakan penduduk adalah umat Muslim, tetapi ada delapan keluarga Kristen.

Warga Kristen Faryal Masih berkata:. “Sejauh yang saya ingat, kami telah hidup bersama, kami saling mengambil bagian dalam kebahagiaan, duka dan festival keagamaan. Kami yakin bahwa tetangga Muslim kami akan berdiri di samping kami di masa-masa sulit.”

Menurut Anadolu Agency, umat Islam menyampaikan ide pembangunan ini setelah Paskah lalu. Sebelum itu, warga Kristen harus beribadah di rumah masing-masing.

Pastor James mengatakan, “Penduduk Muslim dari kota juga menawarkan diri untuk membangunkan kami kapel sebagai hadiah. Kami berterima kasih kepada saudara-saudara Muslim kami untuk sikap yang indah ini. Itu membuat kita merasa bangga.”

Warga Kristen adalah agama minoritas terbesar Pakistan—sekitar tiga persen dari total populasi 180 juta. Sekitar enam dari sepuluh Protestan, sementara sisanya adalah Katolik. Sebagian besar bekerja sebagai profesional seperti mengajar dan keperawatan.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home