Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 17:24 WIB | Rabu, 04 Juli 2018

Warga Wae Rebo NTT Tak Inginkan Jaringan Telekomunikasi

Ilustrasi. Base Transceiver Station (BTS) . (Foto: Istimewa)

KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Warga kampung adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur tidak menginginkan masuknya jaringan telekomunikasi ke daerah wisata budaya tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan ketua adat dan warga di Kampung Wae Rebo untuk penyediaan jaringan telekomunikasi di daerah wisata itu, namun tidak diizinkan," kata Manajer Network System Area (NSA) Kupang PT Telekomunikasi Selular Nusa Tenggara Jendrohartono kepada Antara di Kupang, Rabu (4/7).

Ia mengemukakan kendala tersebut terkait upaya Telkomsel menyediakan jaringan telekomunikasi untuk mendukung kelancaran komunikasi dalam mendukung kegiatan pertemuan tahunan (annual meeting) IMF-World Bank yang akan digelar di Bali pada Oktober 2018.

Usai kegiatan tersebut, katanya, para delegasi dari berbagai negara ditawarkan untuk berkunjung ke berbagai destinasi wisata termasuk yang dipersiapkan yaitu kampung ada Wae Rebo di Pulau Flores tersebut.

Jendrohartono menjelaskan di Kampung Wae Rebo sendiri dihuni sekitar 90 jiwa yang tinggal menyebar pada delapan rumah adat. Namun, semua warga telah bersepakat agar tidak boleh ada signal telekomunikasi yang masuk ke daerah itu.

"Jadi keinginan masyarakat sendiri untuk mempertahankan keaslian budaya mereka yang sudah dijaga secara turun-temurun," katanya dan menambahkan, meskipun demikian pihaknya tetap fokus mempersiapkan penyediaan jaringan telekomunikasi yang memadai di destinasi wisata lain yang menyebar di wilayah barat Pulau Flores itu.

"Karena selain Wae Rebo ada destinasi wisata lain yang juga ditawarkan dalam kegiatan IMF-World Bank seperti yang menyebar di Ende, Manggarai, hingga Labuan Bajo, termasuk di Pulau Sumba," katanya.

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home