Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 08:53 WIB | Selasa, 28 Maret 2017

Waspadai Puting Beliung Saat Pancaroba

Ilustrasi: Korban puting beliung. Masyarakat di Temanggung diminta mewaspadai angin kencang atau angin puting beliung yang biasa terjadi pada masa pergantian musim atau pancaroba. (Foto: bandungekspres.co.id.)

TEMANGGUNG, SATUHARAPAN.COM – Masyarakat di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diminta mewaspadai bencana puting beliung saat memasuki masa pancaroba, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat Agus Sudaryono.

Agus di Temanggung, Selasa (28/3), mengatakan menyikapi situasi dan kondisi pergantian musim hujan ke kemarau masyarakat diminta waspada karena biasanya ada puting beliung.

"Terutama masyarakat yang tinggal di kawasan lereng gunung, baik Sindoro, Sumbing, maupun Prahu, kami minta untuk selalu waspada terhadap bencana puting beliung tersebut," katanya.

Namun, katanya, tidak menutup kemungkinan puting beliung juga terjadi bukan di kawasan lereng gunung, seperti yang terjadi waktu lalu puting beliung terjadi di Kranggan menyebabkan pohon tumbang yang menimpa angkutan dan di Ngadirejo merusak bangunan sebuah sekolah.

"Termasuk pada Minggu (26/3) kemarin, pagi-pagi sudah terjadi mendung tebal kamudian hujan, pada kondisi tersebut rawan terjadi puting beliung," katanya.

Ia mengimbau masyarakat, tidak berteduh atau memarkir kendaraannya di bawah pohon besar, yang sudah rapuh karena rawan tumbang jika terkena puting beliung.

Ia mengatakan, di Temanggung ada tujuh kecamatan rawan terjadi puting beliung, yakni Temanggung, Tembarak, Selopampang, Parakan, Ngadirejo, Tretep, dan Wonoboyo.

Ia menambahkan, puting beliung biasa terjadi menjelang hujan, mendung tebal kemudian disusul angin kencang, dan dalam hitungan menit atau detik bisa menyapu benda yang dilalui.

"Biasanya puting beliung terjadi sangat cepat, berbeda dengan bencana lain seperti longsor dan banjir yang diawali hujan dua hingga tiga jam sebelumnya. Kalau puting beliung terjadi dalam hitungan menit maupun detik.(Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home