Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 10:47 WIB | Kamis, 18 November 2021

WHO: Kasus COVID1-9 Naiki 6%, Kematian di Eropa Naik 5%

Satu pekan 3,3 juta kasus baru COVID-19 dis eluruh dunia, dan 50.000 orang meninggal.
Karyawan rumah duka menarik peti mati di atas troli ketika mereka tiba di kamar mayat Rumah Sakit Darurat Universitas untuk mengambil korban COVID-19 untuk dimakamkan, di Bucharest, Rumania, Senin, 8 November 2021. (Foto: dok. AP/Vadim Ghirda)

LONDON, SATUHARAPAN.COM-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kematian akibat virus corona di Eropa naik 5% pada pekan lalu, menjadikannya satu-satunya wilayah di dunia di mana kematian akibat COVID-19 meningkat.

Badan kesehatan PBB itu mengatakan kasus yang dikonfirmasi melonjak 6% secara global, didorong oleh peningkatan di Amerika, Eropa dan Asia.

Dalam laporan mingguannya tentang pandemi yang dikeluarkan hari Selasa (16/11) malam, WHO mengatakan kematian COVID-19 di semua wilayah selain Eropa tetap stabil atau menurun, dan berjumlah 50.000 orang di seluruh dunia pekan lalu. Dari 3,3 juta infeksi baru yang dilaporkan, 2,1 juta berasal dari Eropa.

Itu adalah pekan ketujuh berturut-turut bahwa kasus COVID-19 terus meningkat di 61 negara dan wilayah yang dihitung WHO di kawasan Eropa, yang membentang melalui Rusia hingga Asia Tengah.

Sementara sekitar 60% orang di Eropa Barat diimunisasi penuh terhadap COVID-19, hanya sekitar setengahnya yang divaksinasi di bagian timur benua itu, di mana para pejabat berjuang untuk mengatasi keragu-raguan vaksin yang meluas.

WHO mengatakan infeksi telah turun di Afrika, Timur Tengah dan Asia Tenggara sejak bulan Juli.

Di Eropa, WHO mengatakan jumlah kasus baru tertinggi berada di Rusia, Jerman dan Inggris. Tercatat bahwa kematian melonjak 67% di Norwegia dan 38% di Slovakia.

Badan kesehatan itu sebelumnya menggambarkan Eropa sebagai pusat pandemi yang sedang berlangsung dan memperingatkan bahwa mungkin ada 500.000 kematian lagi pada Februari jika tindakan mendesak tidak diambil di benua itu.

Pada pekan lalu, Austria telah memberlakukan pembatasan ketat pada pergerakan orang yang tidak divaksinasi, Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya telah memperkenalkan kembali langkah-langkah penguncian untuk mencoba memperlambat infeksi, dan Inggris memutuskan untuk meluncurkan dosis booster untuk semua orang di atas 40 tahun. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home