WHO: Kurangi Gula untuk Lawan Obesitas dan Kerusakan Gigi
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Orang-orang dewasa dan anak-anak dari Benua Amerika sampai Eropa Barat dan Timur Tengah, harus mengurangi kira-kira setengah dari jumlah gula yang mereka konsumsi, untuk mengurangi risiko obesitas dan kerusakan gigi, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (4/3).
Dengan panduan baru itu, berarti orang-orang harus mengurangi jumlah tersebut menjadi kurang dari 10 persen dari asupan energi harian, atau menjadi sekitar 50 gram atau 12 sendok teh gula untuk orang dewasa, menurut badan PBB tersebut.
“Pengurangan menjadi kurang dari 5 persen, bahkan lebih baik dalam membantu mencegah penyakit-penyakit kronis terkait pola makan yang buruk termasuk penyakit jantung, kanker, dan diabetes,“ katanya.
"Alasan kami memfokuskan pada gula, karena kami telah betul-betul melihat hubungan penting antara kenaikan berat badan atau obesitas, merupakan masalah kesehatan publik besar di banyak negara, dan kekhawatiran yang meningkat," kata Direktur Departemen Nutrisi untuk Kesehatan dan Pembangunan, Dr Francesco Branca.
Rekomendasi-rekomendasi WHO mencakup, gula-gula bebas seperti glukosa dan fruktosa, dan sukrosa atau gula meja yang ditambahkan pada makanan dan minuman yang diproses. Tidak tercakup gula yang ditemukan secara alami dalam buah segar, sayuran, dan susu.
Rata-rata konsumsi di Amerika Selatan adalah 130 gram per orang dewasa per hari, di Amerika Utara dan Amerika Tengah 95 gram, di Eropa Barat sekitar 101 gram, dan 90 gram di Timur Tengah, menurut Branca. Afrika bagian selatan dan ekuatorial memiliki rata-rata terendah yaitu 30 gram.
"Gula bebas dapat ditemukan dalam sejumlah besar produk, bahkan di mayoritas produk," katanya.
“Satu kaleng soda manis mengandung sampai 40 gram (sekitar 10 sendok teh) gula, sementara jus jeruk dan apel mengandung antara 24-26 gram,“ katanya.
"Sangat mudah melampaui rekomendasi 12 sendok teh. Jika Anda mungkin makan semangkuk sereal pada saat sarapan, lalu minum soda siang hari, kemudian makan malam ada yogurt manis, Anda sudah melewati batas 10 persen. Anda sudah mengkonsumsi sekitar 15 sendok teh," kata Branca.
Konsumsi gula global, dari rata-rata harian sekitar 58 gram per orang pada 2003, meningkat menjadi 63 gram pada 2013, atau naik sekitar 10 persen, menurut WHO.
Asosiasi Gula, sebuah kelompok perdagangan AS, mengecam panduan tersebut, dengan mengatakan bahwa pernyataan itu menggunakan "data lemah dan tidak konsisten" dalam mengaitkan asupan gula dengan penyakit-penyakit kronis. (voaindonesia.com)
Editor : Sotyati
Sri Mulyani Klarifikasi Alasannya Kerap Bungkam dari Wartawa...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan ter...