Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 06:44 WIB | Senin, 03 Maret 2014

Yayasan Efata Marturia Selenggarakan Debat Kristologi Ketuhanan Yesus

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Yayasan Efata Marturia menyelenggarakan Debat Kristologi ‘Yesus Kristus/Isa al Masih di Alkitab: Tuhan atau Bukan?’ di Jakarta pada Sabtu (1/3).

Debat ini menghadirkan sejumlah pembicara. Insan L. S. Mokoginta, H. Yudi Muljana, Syamsul Arifin Nababan, adalah para ustad yang mewakili tim Muslim. Sementara tim Kristen diwakili Pastor Joshua Tewuh, Pendeta Anwar Tjen, dan Evangelis Saifudin Ibrahim.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Efata Marturia Joshua Tewuh menyebutkan dialog dua agama bukanlah hal tabu. “Kita ingin memberi kesan kepada masyarakat yang mentabukan dialog dua agama yang katanya rawan. Kita membuktikan tidak ada kerawanan asal dikelola dengan baik. Komunikasi itu asal dikelola dengan baik tidak ada yang rawan,” katanya.

Tema ketuhanan dan keallahan Yesus dipilih karena tema ini menarik baik bagi Muslim dan Kristen.

“Polemiknya selalu di sekitar situ. Bagi Muslim yang meragukan ketuhanan dan keallahan Yesus. Sedang kita yang Kristen bersikukuh Yesus itu Tuhan, Yesus itu Allah.”

Perbedaan pendapat di dalam dialog tidak masalah asal ”dengan landasan ingin mencari kebenaran. Jadi tidak akan berantem.”

Kita sudah buktikan hari ini. Orang seekstrim apa pun boleh datang asal dialog, debat itu diatur dengan baik, sehingga menjadi berkat.”

Dalam berdebat walau memojokkan harus dianggap biasa sebagai sebuah dinamika.  Karena itu ”rambu-rambunya ada. Tidak boleh anarkis, tidak boleh kata-kata kotor. Makanya tata tertibnya harus dibuat kuat, dipondasikan. Agendanya harus didesain. Ada persetujuan kedua belah pihak.”

“Saya bisa seperti sekarang karena Yesus mengubah hidup saya. Tanpa Yesus saya tidak bisa seperti ini,” kata Joshua Tewuh pada satuharapan.com.

Pastor Joshua mengaku mengalami mukjijat Yesus berkali-kali. “Hidup saya hari ini adalah mukjijat,” kata dia. 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home