Loading...
INDONESIA
Penulis: Sotyati 23:01 WIB | Senin, 17 Februari 2020

YGKI-YKM NU Merajut Kebersamaan lewat Bakti Sosial Kesehatan

YGKI-YKM NU Merajut Kebersamaan lewat Bakti Sosial Kesehatan
Drg Liesje Veronica mencabut gigi pasien dalam acara bakti sosial kesehatan yang digelar Yayasan Kesejahteraan Muslimat Nahdlatul Ulama, Yayasan KH A Wahid Hasyim, dan Yayasan griya kesehatan Indonesia (YGKI) di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu, 15 Februari 2020. (Foto-foto: Sotyati)
YGKI-YKM NU Merajut Kebersamaan lewat Bakti Sosial Kesehatan
Tim dari FKG Universitas Prod Dr Moestopo memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan cara menggosok gigi yang benar kepada murid-murid di lingkungan Yayasan KH A Wahid Hasyim.
YGKI-YKM NU Merajut Kebersamaan lewat Bakti Sosial Kesehatan
Konsultasi pasien dengan dokter umum.
YGKI-YKM NU Merajut Kebersamaan lewat Bakti Sosial Kesehatan
Tim gunting rambut di acara bakti sosial melayani 90 orang peminat.
YGKI-YKM NU Merajut Kebersamaan lewat Bakti Sosial Kesehatan
Foto bersama seusai acara bakti sosial.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Yayasan Kesejahteraan Muslimat Nadhatul Ulama (YKM NU), Yayasan KH A Wahid Hasyim, dan Yayasan Griya Kesehatan Indonesia (YGKI), pada hari Sabtu, 15 Februari 2020, bersama-sama melakukan bakti sosial pemeriksaan kesehatan dan gunting rambut bagi warga di sekitar Sekolah Dasar Islam (SDI) Tebu Ireng KH A Wahid Hasyim, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Acara itu melibatkan lima dokter umum, tiga dokter gigi, tim perawat untuk mengukur tekanan darah dan berat badan, farmasi, dan pendukung umum.

Terlibat pula dalam acara itu tim dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof Dr Moestopo, yang melakukan rekam gigi dan memberikan penyuluhan kesehatan gigi. Anak-anak secara bergiliran, diajak belajar menggosok gigi dengan benar dipandu tim co-ass.

Dari 80 pasien yang ditargetkan untuk berobat gigi, tiga dokter gigi dari YGKI pada siang itu hanya melayani 71 pasien, baik untuk cabut gigi atau menambal.   

Di bagian kesehatan umum, lima dokter siang itu melayani 136 pasien dari target 200 orang, yang umumnya datang dengan keluhan ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) dan pegal-pegal.

Tim potong rambut siang itu melayani 90 orang, perempuan dan laki-laki, termasuk anak-anak. Antusiasme warga untuk merapikan tatanan rambutnya membuat tim yang digawangi tim gunting rambut dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Samanhudi itu keluar ruangan paling akhir.   

“Kebersamaan dalam kepelbagaian dalam bakti sosial ini merupakan wujud nyata menjalankan hidup bersama sebagai insan Pancasila di bumi Indonesia,” kata Jusak Ismanto Indrawan, Ketua YGKI, tentang acara siang itu. “Mari kita wujudkan kebersamaan sebagai insan Pancasila di tempat kita masing-masing,” ia menambahkan ajakannya.  

Apa yang dikemukakan Jusak Indrawan, tak jauh berbeda dengan yang dikemukakan dr Umar Wahid, sesepuh di Yayasan KH A Wahid Hasyim. Acara siang itu merupakan wujud kebersamaan dari yayasan yang lahir dari gereja dan yayasan yang berakar dari masjid. Bakti sosial siang itu juga menjadi pijakan awal untuk kerja sama berikut antara YGKI dan YKM NU, yang menjadwalkan mengadakan acara yang sama di daerah binaan YKM NU di Kabupaten Bogor.

Arief Rachman, Ketua Yayasan KH Abdul Wahid Hasyim, dalam surat kerja sama menyebutkan bakti sosial itu digelar untuk membuka jaringan antarkomunitas, kesehatan sosial dan masyarakat.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home