Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 10:15 WIB | Jumat, 08 Juni 2018

Yudi Latif Nyatakan Mundur dari Kepala BPIP

Yudi Latif. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Pelaksana Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudi Latif, menyatakan mundur dari jabatannya setelah setahun menjabat posisi itu.

“Saya mohon pamit,” kata Yudi Latif dalam keterangan tertulisnya yang diterima BBC Indonesia, Jumat (8/6) pagi.

Keputusan mundur Yudi Latif ini terjadi tidak lama setelah muncul kontroversi di masyarakat perihal gaji Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Sukarnoputri, yang mencapai Rp 112 juta per bulan.

Tetapi dalam keterangan tertulisnya, Yudi tidak menyebut perihal polemik terkait gaji tersebut. Namun demikian, dia menjelaskan tentang anggaran negara untuk BPIP.

“Lembaga penyemai Pancasila ini baru menggunakan anggaran negara untuk program sekitar 7 miliar rupiah,” pengakuannya.

Ia juga mengungkapkan, semenjak didirikan pada Juli 2017, anggaran baru turun pada awal November, dan pada 15 Desember penggunaan anggaran kementerian/lembaga harus berakhir.

“Praktis, kami hanya punya waktu satu bulan untuk menggunakan anggaran negara. Adapun anggaran untuk tahun 2018, sampai saat ini belum turun,” ia mengungkapkan.

Sampai Jumat (8/6) sekitar pukul 09.30 WIB, BBC Indonesia masih berupaya menghubungi Yudi Latif untuk mengklarifikasikan keterangan tertulis pengunduran dirinya tersebut

Dalam keterangan tertulisnya, Yudi mengatakan pilihannya untuk mundur tidak terlepas perubahan unit yang dipimpinnya, yang semula UKP-PIP (Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) menjadi BPIP.

“Harus dikatakan bahwa transformasi dari UKP-PIP menjadi BPIP membawa perubahan besar pada struktur organisasi, peran dan fungsi lembaga,” ia mengungkapkan.

“Juga dalam relasi antara Dewan Pengarah dan Pelaksana. Semuanya itu memerlukan tipe kecakapan, kepribadian, serta perhatian dan tanggung jawab yang berbeda,” ia menambahkan. Dalam keterangan selanjutnya, Yudi mengatakan, dari transformasi dari UKP-PIP ke BPIP itulah, diperlukan “pemimpin-pemimpin baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan”.

“Harus ada daun-daun yang gugur demi memberi kesempatan bagi tunas-tunas baru untuk bangkit.”

“Sekarang, manakala proses transisi kelembagaan menuju BPIP hampir tuntas, adalah momen yang tepat untuk penyegaran kepemimpinan,” ia memaparkan. (bbc.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home