Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:23 WIB | Senin, 20 Juni 2016

Zaitun, Lambang Persahabatan dan Perdamaian

Zaitun (Olea europaea, L. (Foto: ebay.com.au)

SATUHARAPAN.COM – Zaitun sejak lama dianggap orang Timur sebagai simbol kecantikan, kekuatan, berkat ilahi, dan kemakmuran. Zaitun dan burung merpati, dihormati sebagai lambang persahabatan dan perdamaian.

Pohon zaitun, mengutip dari sarapanpagi.org, adalah salah satu pohon paling berharga bagi orang Ibrani zaman purba. Pohon zaitun, juga pohon ara, dan pohon anggur, disebut-sebut dalam Kitab Hakim-Hakim 9: 8-9 dalam Kitab Perjanjian Lama. Minyaknya dipakai melambangkan kekuasaan pada upacara pemahkotaan, mengingat banyaknya manfaat dari pohon ini.

Minyak zaitun sejak dahulu telah sangat dikenal kegunaannya untuk memelihara kecantikan. Tidak heran, minyak zaitun ini sering digunakan sebagai bahan baku produksi kosmetik. Minyak zaitun mengandung lemak baik, yang dapat melembabkan dan mengenyalkan kulit dengan kombinasi vitamin A dan E-nya, menurut situs thedailygreen.com. Minyak zaitun juga membantu melawan radikal bebas, penuaan pada wajah, dan kerusakan lain yang diakibatkan oleh paparan polusi dan sinar matahari.

Cabang-cabang pohon zaitun, digunakan untuk membangun pondok-pondok pada Hari Raya Bulan Ketujuh, dan buahnya termasuk makanan penting Palestina pada zaman purba. Dalam pengobatan tradisional Maroko, daun zaitun digunakan untuk menjaga kadar gula darah dan diabetes.

Pohon zaitun memiliki nama Latin Olea europaea, L. Zaitun, yang dikenal dalam bahasa Inggris dengan nama olive, memiliki aneka nama di daerah penyebarannya, di antaranya gan ian shu (Tiongkok), oriibu (Jepang), zayit (Ibrani), elalia (Yunani).

Pohon zaitun adalah pohon kecil tahunan dan hijau abadi, yang buah mudanya dapat dimakan mentah ataupun sesudah diawetkan dikonsumsi sebagai penyegar. Kendati nama botani zaitun dalam bahasa Latin adalah Olea europaea, pohon itu dianggap asli Asia Barat, yang kemudian dicirikan berasal dari wilayah Laut Tengah.

Chris Kilham, ahli etnobotani yang mendalami obat herbal dari University of Massachusetts Amherst, dikutip dari kompas.com, mengatakan ditemukan suatu bahan yang sudah lama digunakan sebagai obat tradisional, yakni  daun zaitun, yang secara ilmiah benar adanya memiliki manfaat kesehatan.

Salah satu kandungan utama dalam daun zaitun, adalah senyawa bernama oleuropein, yang sudah diteliti sejak awal tahun 1900-an. Oleuropein berguna untuk menurunkan tekanan darah.

Studi di Milan, Italia, menunjukkan, senyawa ini merupakan antioksidan yang poten, yaitu dapat menghambat oksidasi lipid di dalam darah, serta menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler. Daun zaitun juga dapat berperan sebagai antiinflamasi. Studi pada binatang menunjukkan bahwa ekstrak daun zaitun dapat mencegah kerusakan saraf, sehingga baik untuk mencegah stroke.

Pohon zaitun, seperti dikutip dari Wikipedia, tumbuh sebagai pohon atau perdu hijau abadi, mempunyai bunga berbentuk lonceng pendek dan gemuk, tingginya jarang melebihi 8–15 m.

Daunnya tunggal, dengan kedudukan berhadapan tanpa daun penumpu, berwarna hijau keperakan, berbentuk lonjong, batang keriput dan terpelintir. Bunga zaitun adalah bunga banci atau berkelamin tunggal. Bentuknya kecil-kecil berwarna putih berbulu, dengan calyx dan corolla berbelah sepuluh, dua stamen dan stigma bifid , biasanya tumbuh pada kayu tahun sebelumnya.

Buahnya kecil berupa buah batu (drupe), dengan biji memiliki endosperma. Buahnya, ini memiliki bentuk bulat gemuk dengan warna hijau ketika mentah dan berubah menjadi kekuning-kuningan ketika sudah mulai masak.

Pohon zaitun, mulai berbuah saat berumur lima tahun. Umur produktif dapat mencapai ribuan tahun. Pohon zaitun yang berumur ribuan tahun di antaranya pernah ditemukan di Palestina yang bertahan hidup hingga 2000 tahun.

Zaitun dipanen pada waktu masih hijau, sampai sudah berwarna ungu. Buah zaitun hitam dalam kaleng mungkin mengandung bahan kimia (biasanya fero sulfat), yang menjadikannya berwarna hitam secara buatan.

Biji Olea europaea biasanya dalam bahasa Inggris di Amerika disebut pit atau rock, sedangkan di Inggris disebut stone, semuanya bermakna "batu".

Khasiat Herbal Zaitun

Dewi Anggraeni dari  Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, yang meneliti manfaat minyak zaitun terhadap kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dalam darah tikus wistar, menunjukkan hasil minyak zaitun mampu menurunkan kadar LDL darah tikus wistar jantan yang diberi diet hiperlipide.

Sedangkan penelitian yang dilakukan Pusat Riset Kedokteran dan Sains Universitas Shahid Beheshti Teheran, Iran, membuktikan bahwa ekstrak buah zaitun memiliki efek anti-nociceptive dan antiinflamasi. Namun, para peneliti merekomendasikan masih diperlukan studi lebih lanjut untuk menjelaskan mekanismenya.

Demikian pula dengan penelitian dari Laboratorium Molekuler Virologi dan Onkologi Yayasan  Francesco Balsano, Roma Italia, yang membuktikan minyak zaitun dan ekstrak daun zaitun adalah obat tradisional alami yang digunakan untuk pengobatan dermatitis, penyembuhan luka dan perawatan luka bakar, perut dan sakit usus, demam malaria, alopecia, linu, otitis, rakhitis, distorsi, linu panggul, hipertensi. Minyak zaitun juga diyakini memiliki manfaat sebagai diuretik, pencahar, dan afrodisiak.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Diabetes Care menunjukkan bahwa gaya diet Mediterania yang kaya minyak zaitun mengurangi risiko diabetes Tipe II oleh hampir 50 persen dibandingkan dengan diet rendah lemak.

Studi baru dilakukan di Prancis dan diterbitkan dalam edisi online Neurology. Dalam studi itu para peneliti mengumpulkan informasi dari catatan medis 7.625 individu di atas usia 65 dari tiga kota di Prancis: Bordeaux, Dijon, dan Montpellier. Tak satu pun dari peserta memiliki riwayat stroke. Mereka kemudian dikategorikan individu menjadi tiga kelompok berdasarkan konsumsi minyak zaitun.

Hasil penelitian menunjukkan, responden yang menggunakan minyak zaitun dalam konsumsi harian  memiliki risiko sebesar 41 persen lebih rendah terkena stroke, dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan minyak zaitun sama sekali. Hasil itu dicatat bahkan setelah mempertimbangkan berat badan, diet, aktivitas fisik, dan faktor risiko lain.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home