Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 09:37 WIB | Kamis, 23 Mei 2024

Australia Deteksi Virus Flu Burung H7 di Peternakan Penghasil Telur

MELBOURNE, SATUHARAPAN.COM-Flu burung yang sangat patogen telah terdeteksi di sebuah peternakan penghasil telur di dekat Melbourne, namun virus tersebut bukanlah jenis virus yang sama yang telah menyebar ke seluruh dunia dan menginfeksi sapi perah di Amerika Serikat, kata pihak berwenang Australia pada hari Rabu (22/5).

Peternakan telur tempat wabah ini terjadi telah dimasukkan ke dalam karantina setelah sejumlah unggas mati, kata Kementerian Pertanian negara bagian Victoria, Australia.

Uji laboratorium pertama menunjukkan bahwa virus tersebut adalah jenis H7 yang belum teridentifikasi dan kemungkinan besar berasal dari populasi burung liar dan pernah ditemukan di Australia sebelumnya, kata Kepala Petugas Kedokteran Hewan Victoria, Graeme Cooke.

Dia mengatakan pembatasan pergerakan telah diberlakukan di area sekitar peternakan dan burung-burung tersebut akan dimusnahkan.

“Daerah ini memang memiliki kepadatan bisnis unggas yang tinggi, baik yang bertelur maupun daging unggas,” katanya kepada radio Australian Broadcasting Corporation (ABC).

“Pada tahap ini kami belum bisa mengatakan apakah akan ada penyebaran ke properti lain. Kami sekarang mengambil tindakan yang diperlukan untuk memberantasnya guna menghilangkan penyebaran selanjutnya.”

Dia mengatakan wabah ini tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia.

Australia telah menderita sembilan episode Flu Burung Sangat Patogenik (HPAI) sejak tahun 1976, yang terbaru melibatkan penyebaran jenis H7N7 di Victoria pada tahun 2020. Masing-masing jenis tersebut dengan cepat dapat diatasi dan diberantas, menurut pemerintah.

Australia adalah satu-satunya benua yang sejauh ini masih bebas dari virus flu burung H5N1 yang telah menyebar secara global dalam beberapa bulan terakhir, telah membunuh ratusan juta unggas dan menyebabkan kekacauan dalam rantai pasokan makanan.

Strain H5N1 juga telah membunuh sejumlah besar burung liar dan menyebar ke puluhan spesies mamalia, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan penularannya ke manusia. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home