Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:08 WIB | Senin, 24 Oktober 2022

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di Ponorogo, Jawa Timur

Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, hari Jumat (21/10). (Foto: BPBD Kabupaten Ponorogo)

PONOROGO, SATUHARAPAN.COM-Banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Ponorogo pada hari Jumat (21/10). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo melaporkan banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur Kecamatan Ngebel dan Kecamatan Sooko hampir seharian.

Banjir berdampak pada 10 KK, 29 orang yang terpaksa mengungsi di Masjid Agung Kabupaten Ponorogo. Tinggi Muka Air (TMA) saat kejadian tercatat hingga 70 Centimeter. Namun banjir dilaporkan telah surut pada Sabtu (22/10).

Meski beberapa pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing, BPBD setempat mencatat kebutuhan mendesak saat ini untuk pengungsi yang masih bertahan adalah perlengkapan tidur, makanan siap saji, dan obat-obatan untuk warga mengungsi.

Selain banjir, longsor juga melanda wilayah tersebut tepatnya di Jalan Lingkar Telaga Ngebel Dukuh Nglingi, Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel.

Akibatnya, jalur sisi utara menutup jalan utama Telaga Ngebel dan tidak bisa dilalui kendaraan. Sementara itu, jalur utama dari Kecamatan Dolopo ke Kecamatan Ngebel sebagian tertutup material longsor dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

Tidak ada korban jiwa akibat kejadian longsor. BPBD Kabupaten Ponorogo segera melakukan pembersihan material banjir dan tanah longsor bersama warga, TNI/Polri, Pemerintah Desa, dan BANSER. Namun, Tim Gabungan masih membutuhkan bantuan tangki air dan alat semprot untuk pembersihan material longsoran di jalur Lingkar Telaga Ngebel.

Dalam satu pekan ke belakang, bencana hidrometeorologi yang didominasi kejadian banjir juga melanda wilayah lainnya di Provinsi Jawa Timur. Beberapa di antaranya adalah banjir di Kabupaten Malang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Tulungagung.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. Cuaca ekstrem masih dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home