Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 09:31 WIB | Sabtu, 25 Agustus 2018

Berziarah Bersama Merayakan 70 Tahun WCC

Sekretaris Jenderal Dewan gereja Dunia (WCC) Pdt Dr Olav Fykse Tveit. (Foto: Dok satuharapan.com/oikoumene.org)

SATUHARAPAN.COM – Ratusan orang dari seluruh dunia berkumpul untuk menggelar doa ekumenis di Nieuwe Kerk, gereja yang dibangun pada abad ke-15 di Amsterdam. Mereka merayakan ulang tahun ke-70 Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC), di tempat WCC didirikan.

Di bawah payung tema “Berjalan, Berdoa, dan Bekerja Bersama”, ibadah syukur itu menampilkan lantunan pujian khusus, salam sapa dari Dewan Gereja di Belanda, dan prosesi peziarah dari seluruh dunia. Sekretaris Jenderal WCC, Pdt Dr Olav Fykse Tveit menyampaikan khotbah, dan Dr Agnes Abuom, moderator Komite Sentral WCC, memimpin doa.

Pawai Perdamaian, “Walk of Peace”, juga digelar mulai dari Hoftuin of the Protestant Church dan berakhir di Dam Square. Selama seminggu sebelum ibadah puncak, digelar Ziarah Pemuda di Belanda, diikuti pemuda dari seluruh dunia untuk berbagi pengalaman ekumenis.

Melihat ke Belakang dan Melangkah Maju

Dalam khotbahnya yang berjudul “Cinta Kasih Kristus Memampukan Kita”, Pdt Tveit mengajak melihat kembali pada kebaktian pertama WCC pada tahun 1948 di Amsterdam, yang merefleksikan pertanyaan-pertanyaan sulit yang diajukan para delegasi pada saat itu.

“Pesan dari majelis persidangan Amsterdam saat itu menunjukkan bahwa para delegasi berani berbicara tentang realitas dunia,” katanya. “Dan, mereka tetap berkeyakinan pada pengharapan, melawan realitas dari banyak pengalaman yang terjadi.”

Mereka percaya bahwa Tuhan masih mencintai dunia ini, kata Tveit, “Kami bersyukur atas sumbangsih yang bisa diberikan gereja-gereja untuk perdamaian,” katanya. “Mereka melihat bahwa mereka — diri mereka sendiri — dipanggil untuk menjadi tanda pemenuhan janji Allah.”

Mereka tahu bahwa kebutuhan akan rekonsiliasi itu mendesak dilakukan, walaupun sulit, lanjutnya. “Mereka tahu, mereka dipanggil untuk menjadi pembawa damai,” katanya. “Mereka yakin bahwa mengatasi kekuatan yang memisahkan umat manusia dan juga mengancam hubungan di dalam dan di antara gereja-gereja, menuntut mereka sendiri harus bersatu dalam cinta kasih.”

Membuka Pintu Hati

Dalam doanya, Dr Agnes Abuom menyesalkan situasi di sebagian besar dunia hari ini, namun menyatakan keyakinannya pada kemampuan persekutuan WCC untuk menyatukan orang-orang dengan damai, “Mata saya sakit ketika melihat ciptaan yang Tuhan cintai dan hargai, disalahgunakan. Saya mendengar tangisan pria dan wanita; anak laki-laki dan perempuan di dalam perdagangan manusia, melarikan diri dari kekerasan; berteriak: ‘Di mana Tuhan?’”

Dr Abuom juga memohon pengampunan atas penolakan kita melihat orang asing, dan ketidakmampuan menganggapnya sebagai tetangga kita. “Allah Yang Mahakuasa, tolong kami untuk membuka pintu hati kami untuk membagikan kasih-Mu kepada orang miskin secara materi, untuk mengatakan kebenaran dalam kerendahan hati kepada orang miskin; untuk hadir bersama orang tua dan mereka yang kesepian,” dia berdoa.

"Tuhan Mahapencipta, dengarkan doa kami dan kasihanilah kami.” (oikoumene.org)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home