Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 17:23 WIB | Jumat, 15 April 2016

BKPM Harapkan Kunker Jokowi ke Eropa Tingkatkan FDI

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani. (Foto: Dok. satuharapan.com/Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani diagendakan memulai kunjungannya ke empat negara di Eropa hari ini, Jumat (15/4).

Kunjungan Kepala BKPM tersebut termasuk bagian dari rangkaian kunjungan kerja (kunker) yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo bersama menteri-menteri kabinet kerja lainnya. Momentum kunjungan Presiden tersebut akan dimanfaatkan untuk mendorong foreign direct investment (FDI) dari Eropa dapat meningkat.

Franky menyampaikan bahwa potensi investasi dari negara-negara Eropa cukup besar, namun dinilai belum cukup optimal.

“Realisasi investasi Eropa untuk periode 2010-2015 mencapai Rp 149,8 triliun. Dengan adanya kunjungan Presiden Joko Widodo, kami berharap angka realisasi investasi dari Eropa tersebut dapat ditingkatkan,” kata Franky dalam keterangan resmi kepada media, hari Jumat (15/4).

Menurut Franky, Presiden RI diagendakan mengunjungi empat negara di Eropa di antaranya Belanda, Inggris, Jerman dan Belgia. Dalam setiap negara yang dikunjungi, Presiden bersama Menteri-Menteri Kabinet Kerja akan menghadiri kegiatan Business Forum dengan partisipan 200-250 orang.

Kepala BKPM menyampaikan bahwa dari empat negara tersebut, Indonesia berhasil meraup Rp 106,8 triliun dalam periode tahun 2010 hingga 2015.

“Apabila Eropa dihitung masuk peringkat tiga, maka rinciannya realisasi investasi dari Belanda tercatat sebesar Rp 70 triliun atau berada di peringkat 7, Inggris sebesar Rp 31 triliun berada di peringkat 10, Jerman Rp 5,2 triliun di peringkat 17 dan Belgia sebesar Rp 1,6 triliun di peringkat 27,” lanjutnya.

Untuk periode waktu enam tahun, nilai Rp 106,8 triliun dari empat negara Eropa tersebut dinilai belum cukup optimal. Apalagi bila dibandingkan dengan investasi yang dilakukan oleh empat negara tersebut ke dunia.

Franky mencontohkan dari data FDI Times periode 2010-2015 porsi investasi salah satu negara yang dikunjungi yakni Jerman, masuk ke Indonesia kurang dari 1 persen.

“Dari jumlah outward investment Jerman tercatat sebesar US$ 303 miliar, investasi yang masuk ke Indonesia sebesar US$ 2,06 miliar. Indonesia berada di peringkat 29 negara tujuan investasi Jerman,” katanya.

Jerman sebagai salah satu negara prioritas pemasaran akan menjadi salah satu negara yang dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo dalam lawatannya ke Eropa pekan depan.

Dari sisi investasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) fokus membidik enam sektor pemasaran investasi dari Jerman yakni industri otomotif dan komponennya, sektor energi dan energi terbarukan, industri kimia, industri logistik dan transportasi serta industri logam.

Franky menambahkan bahwa kunjungan Presiden Joko Widodo yang dilakukan di empat negara di Eropa juga diharapkan berhasil menjaring business deals dengan perusahaan-perusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

“Ada beberapa yang potensial yang diharapkan dapat difinalisasi dan diyakinkan dengan kedatangan Bapak Presiden,” katanya.

Komitmen investasi dari negara-negara Eropa pada bulan Januari 2016 mencapai Rp 6,53 Triliun, naik hampir 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 670 miliar.

Kenaikan komitmen investasi Eropa tersebut melanjutkan trend positif tahun 2015, di mana komitmen investasi Eropa sepanjang tahun 2015 mengalami kenaikan 16 persen menjadi Rp 37,3 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 32,2 triliun.  

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home