Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 10:58 WIB | Sabtu, 07 Juli 2018

BPPT Gelar Kongres Teknologi Nasional 17-19 Juli 2018

Kepala BPPT Unggul Priyanto (kedua dari kanan), mengatakan kepada wartawan, topik Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2018 difokuskan pada bidang Teknologi Industri Pertahanan, Teknologi Kebencanaan, dan Teknologi Material. (Foto: technology-indonesia.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyelenggarakan Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2018, 17 sampai 19 Juli 2018, di Auditorium Gedung II BPPT Lantai 3, Jl MH Thamrin No 8, Jakarta. Penyelenggaraan KTN, yang tahun ini memasuki penyelenggaraan yang ketiga kali, mengusung tema “Strategi Implementasi Kebijakan Nasional untuk Mendukung Kemandirian Teknologi”.

Kepala BPPT Unggul Priyanto, mengatakan topik KTN 2018 ini difokuskan pada bidang Teknologi Industri Pertahanan, Teknologi Kebencanaan, dan Teknologi Material. Pemilihan topik itu disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi dan guna mendukung akselerasi program prioritas pembangunan pemerintah.

Ia menjelaskan, perkembangan dunia dipengaruhi empat penggerak, yakni  populasi, teknologi, globalisasi, dan perubahan iklim, yang semakin memicu tingkat kerentanan daya dukung kelestarian pembangunan.

Kondisi perekonomian dunia saat ini harus menghadapi berbagai ketidakpastian. Selain adanya berbagai isu geopolitik, perkembangan teknologi juga turut memberikan dampak pada perubahan sosial dan ekonomi.

“Untuk menjawab tantangan tersebut dan dalam rangka mendukung misi pemerintahan memperkuat kemampuan, kapasitas, dan kemandirian industri dalam negeri, mewujudkan kemandirian dan daya saing bangsa, perlu dipersiapkan berbagai terobosan inovasi teknologi, antara lain di bidang teknologi industri pertahanan–keamanan, kebencanaan dan material,” ia menegaskan.

KTN 2018 ini digelar untuk memberikan Rekomendasi Teknologi yang diperlukan, untuk memperkuat peran dan eksistensi teknologi dalam mendukung pengembangan industri nasional, peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa, sesuai dengan program pemerintah yang tertuang dalam Program Nawacita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahap II 2020 -2024.

“BPPT mengajak berbagai pihak, pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri seperti kementerian atau lembaga terkait, pejabat pemerintah, perwakilan lembaga legislatif, badan usaha, industriawan, akademisi, para pakar dan praktisi serta  stakeholder lain, untuk dapat berpartisipasi dalam kongres teknologi tahun ini,” katanya.

Teknologi Industri Pertahanan

Kebutuhan akan dukungan dan penguasaan teknologi merupakan keniscayaan, khususnya teknologi tinggi karena teknologi pertahanan dan keamanan (hankam) bersifat termutakhir (state of the art) atau high technology. Karena itu, strategi penguasaan teknologi pertahanan dan keamanan perlu diupayakan untuk mencapai cita-cita kemandirian yang diharapkan.

Penguasaan teknologi pertahanan memiliki ruang lingkup yang cukup luas meliputi penguasaan teknologi dalam aspek-aspek produksi, operasi, maintenance repair overhaul (MRO), maupun upgrading. Untuk mencapai kemandirian nasional yang paripurna diperlukan penguasaan dari tahap rancang bangun dan rekayasa sebelum tahap produksi hingga pengoperasian.

Dengan sumber daya pemerintah yang terbatas, perlu pengelolaan penguasaan teknologi yang efektif dan seefisien mungkin, dengan mengedepankan prioritas terhadap jenis teknologi yang perlu dikuasai dalam rangka penguasaan secara menyeluruh dan mengurangi ketergantungan dari pihak lain.

Kongres Teknologi Nasional 2018 Bidang Teknologi Industri Hankam bertema “Strategi Implementasi Kebijakan untuk Mendukung Kemandirian Industri Pertahanan”, bekerja sama dengan Tim Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) selaku Co-Host.

Penyelenggaraan KTN 2018 Bidang Teknologi industri Hankam untuk memberikan rekomendasi tentang strategi implementasi kebijakan nasional untuk memperkuat industri pertahanan, melalui upaya penguasaan teknologi. Rekomendasi tersebut diharapkan melingkupi sudut pandang yang komprehensif yaitu dari sisi perencanaan dan pengelolaan kebutuhan pengguna (TNI), aspek pengelolaan litbangyasa dan pembinaan Industri dengan bermuara pada kemandirian industri pertahanan dalam memenuhi kebutuhan pengadaan, operasi, perbaikan dan overhaul selama masa pakai alat peralatan pertahanan keamanan (alpalhankam).

KTN 2018 juga membahas teknologi keamanan yang erat kaitannya dengan ancaman keamanan, sebagai tantangan ke depan. Diharapkan pembahasan ini dapat memberi rekomendasi kepada pemangku kepentingan untuk merumuskan roadmap penguasaan teknologi kemananan yang perlu dipersiapkan institusi yang berwenang untuk mengantisipasi potensi ancaman terhadap keamanan negara.

Teknologi Kebencanaan

KTN-2018 bidang teknologi kebencanaan menjadi ajang pemangku kepentingan untuk memetakan status perkembangan, mengkaji dan menyikapi kemajuan, kesiapan, serta niat untuk meningkatkan ketahanan bangsa, terhadap ancaman potensi serba-bencana (baik slow-onset maupun fast-onset disasters), melalui penerapan teknologi anak bangsa.

Kongres ini juga menjadi wahana retrospeksi, membangun peta jalan ke depan, mendorong kemampuan anak bangsa bekiprah dan berkontribusi menghadapi potensi bencana yang semakin banyak terjadi dan skala intensitasnya pun  meningkat di bumi supermarket bencana Indonesia.

Tema Bidang Teknologi Kebencanaan adalah “Inovasi Teknologi Pengurangan Risiko Bencana untuk Menyelamatkan Investasi dan Pembangunan Berkelanjutan”. Tema ini mencakup bahasan kebijakan untuk mendorong dan meningkatkan inovasi teknologi dan pembangunan berbasis migasi bencana untuk mendukung penyelamatan investasi dan melestarikan upaya pembangunan berkelanjutan.

Topik yang akan dibahas adalah kebijakan nasional teknologi pengurangan risiko bencana dalam kerangka global, sistem peringatan dini dan teknologi migasi bencana, teknologi pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat, dan manajemen data dan informasi dalam pengurangan risiko bencana.

Dalam KTN-2018 Bidang Kebencanaan ini akan diluncurkan Outlook Teknologi Kebencanaan dan Rekomendasi KTN Bidang Kebencanaan.

Teknologi Material

Tantangan inovasi bidang teknologi material adalah bagaimana mengelola sumber daya alam yang dimiliki Indonesia agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat ditinjau dari aspek ketergantungan impor bahan baku industri yang setiap tahun menyedot 1500-an triliun rupiah.

Topik yang akan dibahas dalam Kongres Teknologi tahun 2018,  “Teknologi Material untuk Substitusi Impor Bahan Baku Industri dan Komponen, Teknologi Material untuk Peningkatan Nilai Tambah SDA, dan Inovasi Teknologi Material untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Menuju Kemandirian”.

Rekomendasi kebijakan nasional untuk penelitian, pengembangan, pengkajian serta penerapan teknologi material pada industri akan diuraikan pada Outlook Teknologi Material Edisi 2018: Inovasi Teknologi Material untuk mendukung Industri Andalan.

Outlook ini disusun dengan tujuan untuk memberikan gambaran, pandangan dan arah riset serta pengembangan teknologi yang diperlukan guna mendukung pemanfaatan dan pengembangan industri prioritas dan Roadmap Industri 4.0.

Informasi selengkapnya terkait penyelenggaraan KTN 2018 ini, dapat dibacaa di tautan ktn.bppt.go.id. (bppt.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home