Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 10:28 WIB | Selasa, 14 Juli 2020

Dampak COVID-19: 10 Juta Anak Putus Sekolah

Seorang gadis Suriah berusia 9 tahun, Zahira, menutupi wajahnya saat berjalan di tengah salju yang jatuh di jalan tanah di luar tenda di sebuah kamp di desa timur Aleppo. (Foto: Save the Children/AFP)

SATUHARAPAN.COM-Pandemi virus corona telah menyebabkan "darurat pendidikan yang belum pernah terjadi sebelumnya" dengan sekitar 9,7 juta anak-anak yang terkena dampak penutupan sekolah dengan risiko tidak dapat kembali ke kelas, kata lembaga Save the Children memperingatkan pada hari Senin (13/7).

Badan amal dari Inggris itu mengutip data UNESCO yang menunjukkan bahwa pada bulan April, 1,6 miliar orang muda dikeluarkan dari sekolah dan universitas karena langkah-langkah untuk mencegah COVID-19, dan itu berarti sekitar 90 persen dari seluruh populasi siswa di dunia.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia, seluruh generasi anak-anak di seluruh dunia mengalami gangguan dalam pendidikan," katanya dalam sebuah laporan terbaru berjudul “Save our Education”.

Dikatakan bahwa kejatuhan ekonomi dari krisis ini dapat memaksa 90 juta hingga 117 juta anak-anak tambahan yang jatuh ke dalam kemiskinan, dengan efek langsung pada penerimaan sekolah.

Dengan banyaknya anak muda yang dituntut untuk bekerja atau anak perempuan yang dipaksa menikah dini untuk menghidupi keluarga mereka, ini dapat menyebabkan antara tujuh dan 9,7 juta anak akan putus sekolah secara permanen.

Pada saat yang sama, badan amal itu memperingatkan krisis itu dapat menyebabkan kekurangan anggaran pendidikan sebesar US$ 77 miliar (sekitar Rp 1100 triliun) di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada akhir tahun 2021.

“Sekitar 10 juta anak mungkin tidak pernah kembali ke sekolah, ini adalah darurat pendidikan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan pemerintah harus segera berinvestasi dalam belajar,” kata kepala eksekutif Save the Children, Inger Ashing.

"Sebaliknya, kami berisiko pemotongan anggaran yang tak tertandingi yang akan melihat ketidaksetaraan yang ada akan meledak di antara si kaya dan si miskin, dan antara anak laki-laki dan perempuan." (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home