Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Sabar Subekti 17:14 WIB | Kamis, 30 Maret 2023

Dicoret sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Dikhawatirkan PSSI Juga Dikeluarkan dari FIFA

Trofi yang ditampilkan di lapangan jelang pertandingan final antara Ukraina dan Korea Selatan di sepak bola Piala Dunia U-20, di Lodz, Polandia, Sabtu, 15 Juni 2019. Piala Dunia U20 tahun 2023 berada di Indonesia berada di tengah kekacauan politik tentang partisipasi Israel. FIFA mengatakan Indonesia belum siap untuk menggelar turnamen 24 tim yang dijadwalkan dimulai pada 20 Mei 2023. Keputusan itu diambil setelah pertemuan di Doha antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) Erick Thohir. (Foto: dok. AP/Sergei Grits)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Indonesia dicabut haknya menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 pada hari Rabu (29/3) hanya delapan pekan sebelum dimulainya turnamen di tengah gejolak politik terkait partisipasi tim nasional  Israel.

FIFA juga mengatakan Indonesia dikeluarkan dari pementasan turnamen 24 tim yang dijadwalkan dimulai pada 20 Mei “karena keadaan saat ini,” tanpa merinci lebih lanjut alasannya, itu berarti tim nasional Indonesia juga tidak akan tampil di turmanem yang akan digelar di tempat lain.

Keputusan tersebut menyusul pertemuan di Doha, Qatar antara presiden federasi sepak bola Indonesia (PSSI), Erick Thohir dan Gianni Infantino, presiden FIFA, badan sepak bola dunia.

Israel lolos pada Juni tahun lalu untuk Piala Dunia U-20 pertamanya. Namun keikutsertaannya dalam undian resmi grup turnamen, yang dijadwalkan akan diadakan hari Jumat (31/3) di Bali, memicu penolakan politik kehadiran tim Israel bulan ini.

Indonesia adalah negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia dan tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel, sementara secara terbuka mendukung perjuangan Palestina.

Status tuan rumah Indonesia untuk turnamen itu mulai diragukan pada pekan lalu ketika FIFA menunda pengundian.

Belum jelas siapa yang akan menjadi tuan rumah turnamen yang sedianya digelar di enam stadion di Indonesia itu. Argentina yang tak lolos ke turnamen tersebut kabarnya tertarik menjadi tuan rumah.

"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tidak berubah," kata FIFA.

Federasi sepak bola Indonesia (PSSI) dapat saja kena  sanksi disiplin dalam keanggotaan FIFA, terkait kasus tersebut. Skorsing dapat mencoret juga Indonesia dari kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026. Kualifikasi kontinental dimulai pada bulan Oktober, bahkan ajang turnamen lain.

FIFA tampaknya menolak alasan yang disampaikan hari Rabu oleh Erck Thohir, mantan presiden klub Italia Inter Milan - tim yang didukung Infantino - dan mantan pemilik bersama Philadelphia 76ers.

Namun Staf FIFA akan terus bekerja di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan, kata badan pengatur sepak bola tersebut, “di bawah kepemimpinan Presiden Thohir.”

Thohir mengatakan sebagai anggota FIFA, Indonesia tidak punya banyak pilihan selain menerima keputusan tersebut. "Saya telah mencoba yang terbaik," katanya dalam sebuah pernyataan.

“Setelah menyampaikan surat dari Presiden Joko Widodo dan berdiskusi panjang lebar dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA untuk membatalkan penyelenggaraan event yang kita nantikan bersama.”

Ia mengatakan meski sudah menyampaikan semua keprihatinan dan harapan presiden Indonesia, pecinta sepak bola serta para pemain Timnas Indonesia U-20, “FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan.”

PSSI dan otoritas publik di Indonesia, termasuk pemerintah pusat, sebenarnya menyetujui persyaratan sebagai tuan rumah FIFA pada tahun 2019 sebelum dipilih untuk menggelar Piala Dunia U-20 edisi 2021. Pandemi virus corona memaksa turnamen itu ditunda selama dua tahun.Tetapi beberapa pejabat pemerintah keberatan dengan partisipasi Israel.

Pencabutan hak sebagai tuan rumah oleh FIFA telah menimbulkan kekhawatiran bagi masa depandi sepak bola Indonesia. Arya Sinulingga, anggota komite eksekutif PSSI, mengkhawatirkan dampak lebih lanjut dari masalah ini.

“Ini tandanya kita tidak bisa melakukan apa yang diminta (FIFA)… antara lain tidak boleh ada diskriminasi,” kata Sinulingga dalam wawancara dengan salah satu televisi lokal, “Apa yang paling kita Yang dikhawatirkan saat ini adalah kita akan dikucilkan dari event-event internasional, terutama dari kegiatan sepak bola dunia.”

Dia berkata bahwa “itu bisa terjadi dan itu akan sangat merugikan kita di banyak cara.”

“Kami memiliki sesuatu yang lebih besar daripada kehilangan hak kami untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kami harus menghadapinya dalam waktu dekat, dan itu bisa mempengaruhi masa depan olahraga kita,” kata Sinulingga, “Kami sekarang berjuang untuk tidak mendapatkan sanksi, tetapi orang-orang harus tahu… ini terlalu berat.”

Israel pernah lolos ke turnamen dengan mencapai semifinal Kejuaraan Eropa U-19. Tim kemudian kalah dari Inggris di final itu.

Israel bermain di Eropa sebagai anggota UEFA setelah meninggalkan Konfederasi Sepak Bola Asia pada 1970-an karena alasan politik dan keamanan.

FIFA menyebut Piala Dunia U-20 putra sebagai "turnamen superstar masa depan". Diego Maradona, Lionel Messi dan Paul Pogba adalah pemenang penghargaan pemain resmi turnamen sebelumnya, dan Erling Haaland adalah pencetak gol terbanyak di edisi 2019. (dengan AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home