Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 11:38 WIB | Selasa, 19 April 2022

Halmahera Utara: Puluhan Rumah Rusak Berat Akibat Gempa Bumi 5,2

Warga dankondisi bangunan rumah yang mengalami kerusakan pascagempabumi 5,2 SR di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Senin (18/4). (Foto: BPBD Kabupaten Halmahera Utara)

TOBELO, SATUHARAPAN.COM-Gempa bumi berkekuatan 5,2 yang mengguncang Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, hari Senin (18/4) mengakibatkan 69 unit rumah rusak berat.

Selain itu 32 lainnya rusak ringan dan satu tempat ibadah rusak berat. Laporan visual dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, menunjukkan beberapa bagian dinding rumah mengalami keretakan hingga runtuh dan jatuh ke tanah. Di samping itu, beberapa genting juga berjatuhan.

Gempa bumi dengan episentrum di 1,90 Lintang Utara dan 127,82 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer itu telah berdampak pada 156 jiwa dari 34 KK. Gempa bumi yang berlangsung selama 1-2 detik itu juga sempat menimbulkan kepanikan warga sehingga berhamburan keluar rumah.

BPBD Kabupaten Halmahera Utara mencatat bahwa cakupan wilayah yang terdampak meliputi Desa Ngidiho dan Desa Dokulamo di Kecamatan Galela Barat, Desa Towara, Desa Baratu serta Desa Simau di Kecamatan Galela.

Hingga siaran pers ini diturunkan belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Sebagai upaya percepatan penanganan dampak gempa bumi itu, BPBD Kabupaten Halmahera Utara bersama lintas instansi terkait melakukan kaji cepat di lokasi kejadian.

Berdasarkan indeks kajian risiko bencana InaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Halmahera Utara memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi untuk potensi dampak gempabumi. Sedikitnya ada 198.400 jiwa yang tinggal di 17 wilayah kecamatan berisiko terdampak gempa bumi.

Menghadapi adanya potensi bahaya gempabumi, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga. Perlu diketahui bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi waktu, lokasi dan kekuatan gempa yang akan terjadi.

Korban luka maupun meninggal terjadi tidak disebabkan karena guncangan gempa bumi, tetapi oleh reruntuhan bangunan. Oleh karena itu, kenali potensi bahaya dan risiko di sekitar, khususnya kondisi rumah masing-masing.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home