Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 17:13 WIB | Jumat, 12 Agustus 2016

HUT ke-71 Kerukunan Umat Beragama Belum Bisa Diharapkan

Ilustrasi. Delapan perwakilan umat beragama dan kepercayaan yang ada di Yogyakarta melakukan dia bersama. (Foto: Dok.satuharapan.com/ Tunggul Tauladan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI Sodik  Mudjahid mengatakan HUT ke -71 Kemerdekaan Republik Indonesia soal kerukunan umat beragama belum tuntas seperti yang diharapakan oleh bangsa ini.

“Memang 70 tahun merdeka kurukunan umat beragama belum tuntas seperti yang diharapkan,” kata Sodik saat dihubungi satuharapan.com, di Jakarta, hari Jumat (12/8).

Sodik mengatakan, penyebab dari maraknya intoleransi di Indonesia adalah munculnya aliran-aliran yang tidak terpikirkan pada zaman dahulu.

Menurut Sodik, aliran itu kini muncul dan datang ke Indonesia sehingga banyak diantara kita belum siap.

Kemudian, adanya perubahan dan dinamika sosial yang luar biasa dalam berbagai hal, termasuk dinamika kehidupan beragama, baik yang positif seperti militansi dan fanatisme atau dinamika negatif seperti  aliran-aliran baru dalam keagamaan.

“Selain itu, meningkatnya kesenjangan dan kecemburuan ekonomi dari mayoritas masyarakat kepada sekelompok kecil masyarakat yang menguasasi ekonomi. Ini jadi faktor pemicu beberapa konflik yang 'berbaju' agama," kata dia.

Untuk meminimalisir meluasnya konflik agama ini, Pemerintah disarankan untuk membangun budaya berperadaban tinggi, termasuk sikap toleransi dalam segala aspek kehidupan. Salah satunya melalui jalur pendidikan. Kemudian memberikan teladan dan mengintensifkan kerjasama antara pemerintah dengan tokoh atau pemuka agama.

“Agar mereka lebih dalam mengajarkan nilai-nilai toleransi agama dan bukan sebaliknya memanas-manasi," kata dia.

Kemudian yang tak kalah pentingnya, tegakkan hukum secara tegas tapi adil dan bijak terhadap para pelanggar toleransi. Dan terakhir, pemerintah diminta memperbaiki perekonomian secara terus menerus dan mengurangi kesenjangan ekonomi agar tidak lagi terjadi kecemburuan sosial.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home