Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 11:13 WIB | Jumat, 13 Oktober 2023

IMF: Perang Israel-Hamas Membuat Suram Perekonomian Dunia Yang Sudah Lemah

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, berbicara kepada media pada hari keempat pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia, setelah gempa mematikan bulan lalu, di Marrakesh, Maroko, pada hari Kamis, 12 Oktober 2023. (Foto: Reuters)

MARRAKESH, SATUHARAPAN.COM-Perang antara Israel dan Hamas telah mengaburkan cakrawala perekonomian dunia yang sudah mengalami pertumbuhan yang lemah, kata Ketua IMF, Kristalina Georgieva, pada hari Kamis (12/10).

Berbicara pada pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Marrakesh, Maroko, Georgieva mengatakan Dana Moneter Internasional (IMF) “memantau dengan cermat perkembangan situasi” dan pengaruhnya terhadap pasar minyak.

Georgieva mencatat bahwa World Economic Outlook IMF, yang dirilis awal pekan ini namun disusun sebelum konflik pecah, sudah menunjukkan pertumbuhan global yang lemah.

“Kita mengalami guncangan hebat yang kini menjadi hal normal baru bagi dunia yang melemah karena lemahnya pertumbuhan dan fragmentasi ekonomi,” katanya pada konferensi pers.

Dia mengatakan “terlalu dini” untuk menilai dampak konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.

Namun, Georgieva menambahkan, “sangat jelas, ini adalah awan baru yang belum menjadi cakrawala tercerah bagi perekonomian dunia, awan baru, yang semakin menggelapkan cakrawala ini.”

IMF mempertahankan perkiraan pertumbuhannya sebesar 3,0 persen untuk tahun ini, namun menurunkannya menjadi 2,9 persen untuk tahun 2024, dengan memperingatkan bahwa perekonomian “tertatih-tatih, tidak berlari kencang.”

Serangan akhir pekan yang dilakukan kelompok militan Palestina Hamas terhadap Israel dari Gaza telah menyebabkan ribuan orang tewas dan mengguncang pasar minyak di tengah kekhawatiran bahwa negara lain mungkin akan melakukan intervensi dan mungkin mengganggu pengiriman di Timur Tengah.

Harga minyak global melonjak pada awal konflik, namun kemudian menurun karena tidak ada gangguan langsung terhadap aliran pasokan.

Kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, mengatakan pada hari Selasa (10/10) bahwa penelitian IMF menunjukkan bahwa kenaikan harga minyak sebesar 10 persen dapat membebani pertumbuhan global sebesar 0,15 poin persentase dan meningkatkan inflasi sebesar 0,4 poin persentase.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada hari Kamis (12/10) bahwa risiko gangguan pasokan minyak akibat perang terbatas namun pihaknya siap melakukan intervensi di pasar jika diperlukan. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home