Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 14:21 WIB | Sabtu, 16 Juli 2016

Indonesia Harap Kondisi Turki Segera Pulih

Sebuah tank menuju kerumunan massa. Massa turun ke jalan di dekat Jembatan Fatih Sultan Mehmet selama bentrokan dengan pasukan militer di Istanbul pada 16 Juli 2016. Jembatan Istanbul di Bosphorus, selat yang memisahkan wilayah Eropa dan Asia kota itu, ditutup bagi pengguna jalan. Pasukan militer Turki pada 16 Juli menembaki kerumunan massa yang berkumpul di Istanbul setelah upaya kudeta, menyebabkan korban berjatuhan. (Foto: AP)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengharapkan situasi di Turki akan segera pulih terkait kudeta militer yang terjadi.

Dalam keterangannya di Jakarta, hari Sabtu (16/7), Indonesia mencermati dari dekat dengan prihatin perkembangan situasi di Turki.

Indonesia menekankan pentingnya penghormatan terhadap konstitusi dan prinsip demokrasi.

Selain itu, Pemerintah Indonesia meminta warga negara Indonesia yang berada di Turki untuk tetap tenang, memilih tinggal di rumah untuk sementara waktu serta terus mencermati perkembangan dan situasi keamanan.

Warga negara Indonesia di Turki juga diimbau melakukan komunikasi dengan KBRI Ankara dengan nomor +90 532 135 2298 atau +90 533 812 0760 serta KJRI Istanbul dengan nomor +90 531 453 0351 atau +90 531 983 1534.

Pemerintah Indonesia juga mengimbau warga negara Indonesia yang dalam waktu dekat akan melakukan perjalan ke Turki, khususnya Ankara dan Istanbul, untuk memantau keadaan keamanan sebelum berangkat.

Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri, jumlah WNI di Turki saat ini sekitar 2.700 orang, di antaranya 800 orang di Instanbul dan 400 di Ankara.

Sementara itu, usaha kudeta militer di Turki pada Sabtu WIB gagal setelah massa menjawab permintaan Presiden Tayyip Erdogan untuk turun ke jalanan demi mendukungnya.

Erdogan, yang sedang melakukan liburan di pantai saat kudeta itu berlangsung, terbang ke Istanbul sebelum Sabtu fajar dan terlihat di televisi muncul di tengah kerumunan pendukungnya di luar bandara.

"Pemberontakan itu merupakan sebuah `aksi pengkhianatan` dan mereka yang bertanggung jawab akan mendapatkan ganjaran yang besar," katanya dalam konferensi pers mendadak.

Sejumlah tembakan dan ledakan telah mengguncang kota utama Istanbul dan ibu kota Ankara setelah para tentara menempatkan diri di kedua kota itu dan memerintahkan televisi nasional untuk membacakan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka telah merebut kekuasaan.

Namun, pada Sabtu pagi sekitar 30 orang tentara pro-kudeta menyerahkan senjata mereka setelah dikepung oleh polisi bersenjata lengkap di lapangan Taksim, Istanbul. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home