Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 14:32 WIB | Senin, 29 Juni 2020

JDN Gelar Doa Pujian 24 Jam x 40 Hari Non Stop Mulai 8 Juli

JDN Gelar Doa Pujian 24 Jam x 40 Hari Non Stop Mulai 8 Juli
Tangkapan layar. Pendeta Tony Mulia dalam keterangan resminya melalui aplikasi Zoom, hari Senin (29/6). (Foto-foto: Dok. satuharapan.com)
JDN Gelar Doa Pujian 24 Jam x 40 Hari Non Stop Mulai 8 Juli

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jaringan Doa Nasional (JDN) menyelenggarakan doa, pujian dan penyembahan live streaming pada channel YouTube MDK Nasional dan Facebook Jaringan Doa Nasional, pada 8 Juli – 17 Agustus 2020 dimulai pukul 12.00 WIB, 13.00 WITA, 14.00 WIT.

Acara yang dilakukan selama 24 jam 40 hari ini akan di bagi dengan 12 Segmen setiap hari dan setiap segmen 2 Jam. Gerakan 24/40 ini dilaksanakan melalui perwakilan JDN yang ada di 17 Wilayah Regional, Sekota dan juga Kategorial Jaringan Doa Nasional (Wanita, Pemuda dan Anak).

Pendeta Tony Mulia, menjelaskan kegiatan ini merupakan momentum doa “TahtaNya 24/40” yang dilandasi oleh Yesaya 66:1 Beginilah firman Tuhan: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?.

“Jadi kita sepakat 24 Jam mengadakan pujian penyembahan dan doa selama 40 Hari. Kita betul-betul ingin menyembah Tuhan, memuliakan Tuhan, kita percaya bahwa Tuhan kita lebih besar daripada masalah COVID kita,” kata Pdt Tony Mulia dalam keterangan resminya melalui aplikasi Zoom, hari Senin (29/6).

Pdt Tony mengatakan bahwa saat ini COVID-19 tidak kunjung berlalu, vaksin juga belum ditemukan, namun kehidupan terus bergerak, ekonomi harus kembali ditata.

“Patut kita renungkan adalah “Apa yang Tuhan mau kerjakan di Era New Normal ini?, bagaimana gereja memasukinya. Oleh sebab itu, ini saatnya kita tidak lagi fokus kepada COVID-19, justru ini waktu yang tepat untuk kita menghadirkan Takhta-Nya sebagai pusat perhatian melalui penyembahan, doa, dan syafaat kita 24 jam selama 40 hari, bersama-sama melepaskan penyembahan, pujian suara kita sehingga Takhta Tuhan itu hadir di Indonesia,” katanya.

Lewat acara Takhta-Nya 24/40, kata Tony, kita merindukan bahwa suara penyembahan yang kita bawa di hadapan Tuhan mewakili kelompok, keluarga, denominasi, suku, generasi, bahasa yang dilepaskan bersama selama 40 hari itu menjadi sebuah lagu baru yang dinyanyikan dari ujung bumi.

“Artinya seluruh komponen tubuh Kristus bersama-sama, ‘Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya (Yesaya 42:10)’,” katanya.

Penyembahan 24/40 akan dilakukan tanggal 8 Juli – 17 Agustus 2020 bersamaan dengan saat Indonesia akan merayakan kemerdekaan yang ke-75. Ini bukan sekedar sebuah event biasa, tapi sebuah panggilan kudus bagi setiap dari anak-anak Tuhan, keluarga, gereja lokal, pelayanan, rumah-rumah doa, dan semua suku-suku di Indonesia untuk menanggapi sebagai sebuah Keluarga Indonesia (Indonesian Family) yang sudah disiapkan Tuhan untuk waktu seperti ini (Ester 4:14).

Bagaikan Maria yang memecahkan buli-buli Narwastu (Yoh 12:3), memberikan korban yang terbaik yang bisa diberikan di kaki Tuhan, penyembahan 24/40 adalah sebuah ukupan (incense) yang bau harumnya seperti wangi-wangian (perfume) yang akan semerbak di seluruh Nusantara, dari Papua sampai Aceh, dari Miangas sampai pulau Rote. Sebuah awal normal yang baru yang dikehendaki Surga, menjadi penyembah-penyembah dalam roh dan kebenaran, sesuatu yang selalu menjadi kerinduan hati Bapa (Yoh 4:24).

Penanggung Jawab MDK Nasional itu menjelaskan, pesan yang hendak disuarakan melalui suara ini adalah umatNya kembali hidup dalam keintiman/intimacy (Maz 27:4), percaya pada Pertolongan Tuhan/Grace (Ibr 4:16), Tuhan akan menyatakan isi hatiNya atau memberi Pewahyuan/Revelation (Kel 25:21-22), bahwa Tuhan lah yang memilliki Otoritas (Authority).

Jaringan Doa Nasional terus menerus melakukan panggilannya untuk menggerakan doa dalam kesatuan, sebut saja acara Arise and Shine (selama 7 kali) yang dilakukan melalui media Zoom dan dipancar siarkan melalui live streaming, dan terus bergulir di kota-kota, doa puasa saat memperingati kematian Tuhan Yesus hingga kebangkitan.

MDK Nasional berdoa setiap pagi selama 40 hari, dan kemudian hingga saat ini berbagai kota terus mengupayakan doa-doa diwilayah mereka ada doa berantai, ada doa pagi setiap hari seperti yang dilakukan di wilayah Sulawesi dan DKI dan lain sebagainya. Kegiatan 24/40 ini akan diikuti oleh dari berbagai denominasi dan lintas gereja.

“Secara teknis, gerakan ini dilakukan oleh anak-anak muda, karena kitapun meyakini bahwa ini waktu kebangkitan generasi. Mari terlibat dan ambil bagian bersama-sama, karena Tuhan bertahta diatas pujian UmatNya,” katanya.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home