Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:59 WIB | Selasa, 17 Maret 2015

Kadin: Pelemahan Rupiah Rugikan Nelayan Pemilik Kapal

Ilustrasi nelayan. (Foto: Ant)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan, pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat merugikan nelayan yang menjadi pemilik kapal karena suku cadang kapal masih banyak yang diimpor.

"Pelemahan rupiah sangat merugikan banyak pihak di Indonesia. Misalnya, nelayan yang membutuhkan penggantian sparepart kapalnya, akan merasakan dampak keras dari akibat pelemahan rupiah," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (17/3).

Menurutnya, dampak keras tersebut antara lain karena pembelian suku cadang kapal harus melalui mekanisme impor.

Selain itu, dampak pelemahan rupiah juga dirasakan oleh pengusaha perikanan berorientasi ekspor yang bahan bakunya harus diimpor dari luar negeri.

Ia mencontohkan, pakan ikan dan impor ikan berkelas dari luar negeri seperti ikan salmon dan king crab Alaska, yang harus segera mengubah tarifnya.

Jika tidak segera mengubah tarifnya, Kadin mengingatkan bahwa pengusaha tersebut akan semakin tertekan dengan pelemahan rupiah yang terus berlanjut.

"Kalau tidak ada penyesuaian, akan semakin berat. Mau sampai berapa hitungan dolar Amerika saat ini, semakin sulit ditebak," ujarnya.

Kadin Indonesia telah merampungkan pusat pendidikan dan pelatihan industri perikanan di Maluku sebagai salah satu bentuk untuk lebih menyinergikan antara diklat dan dunia usaha.

"Kami ingin nelayan tidak hanya pandai menangkap ikan, tapi juga memiliki keahlian. Akan lebih baik jika nantinya orang kita lebih banyak yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) yang kompeten, menjadi kapten kapal atau bahkan menjadi kepala mesin," kata Yugi Prayanto.

Yugi mengatakan Kadin sedang membangun diklat industri perikanan Kadin yang terletak di Pulau Seram, Maluku, yang sudah berlangsung sejak dua tahun lalu dengan nilai investasi mencapai sekitar Rp 7 miliar.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga bakal mengadakan  tujuh kapal tangkap latihan berbobot 300 gross tonnage (GT). (Ant)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home