Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 10:57 WIB | Rabu, 17 Agustus 2022

Kekeringan di Jerman Ganggu Produksi pada Banyak Pabrik

Kapal berlayar melewati daratan kering di Dusseldorf, Rhine-Westphalia Utara, Jerman. Setelah berminggu-minggu kekeringan, ketinggian air sungai Rhine telah mencapai titik terendah dalam sejarah. (Foto: dpa/Federico Gambarini via AP)

BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Kelompok lobi industri utama Jerman pada hari Selasa (16/8) memperingatkan bahwa pabrik-pabrik mungkin harus membatasi produksi atau menghentikannya sepenuhnya karena penurunan permukaan air di Sungai Rhine mempersulit pengangkutan kargo.

Tingkat permukaan air sungai Rhine di Emmerich, dekat perbatasan Belanda, turun empat sentimeter (1,6 inci) dalam 24 jam, mencapai nol pada pengukur kedalaman.

Pihak berwenang mengatakan jalur pelayaran itu sendiri masih memiliki kedalaman hampir 200 sentimeter (enam kaki, enam inci), tetapi rekor pengukuran terendah pada hari Selasa pagi menyoroti kekurangan air yang ekstrem yang disebabkan oleh bulan-bulan kekeringan yang mempengaruhi sebagian besar Eropa.

“Kekeringan yang sedang berlangsung dan tingkat air yang rendah mengancam keamanan pasokan industri,” kata Holger Loesch, wakil kepala kelompok lobi bisnis BDI.

Loesch mengatakan pemindahan kargo dari sungai ke kereta api atau transportasi sulit, karena kapasitas rel yang terbatas dan kurangnya pengemudi.

“Hanya masalah waktu sebelum fasilitas di industri kimia dan baja harus dimatikan, minyak bumi dan bahan bangunan tidak akan mencapai tujuannya, dan pengangkutan barang berat dan berkapasitas tinggi tidak dapat dilakukan lagi,” katanya, menambahkan bahwa ini dapat menyebabkan kemacetan pasokan dan pekerjaan dalam waktu singkat mungkin terjadi.

Loesch memperingatkan bahwa pasokan energi juga bisa lebih tegang karena kapal yang membawa batu bara dan bensin di sepanjang Rhine terpengaruh.

Pengemudi di Jerman selatan sudah harus membayar jauh lebih banyak untuk bahan bakar daripada yang lebih jauh ke utara, menurut klub motor terbesar di Jerman. ADAC mengatakan diesel dijual dengan harga di bawah 1,82 euro (US$1,84) per liter di Hamburg, sementara di negara bagian barat daya Baden-Wuerttemberg harganya rata-rata 1,97 euro.

BDI mengatakan kekeringan seperti yang terlihat tahun ini dapat menjadi lebih sering di masa depan, dan mendesak pemerintah untuk membantu memantau ketinggian air dan bereaksi lebih awal terhadap potensi masalah transportasi di saluran air Jerman.

Para ahli mengatakan perubahan iklim membuat cuaca ekstrem, termasuk gelombang panas dan kekeringan, lebih mungkin terjadi.

Layanan cuaca Jerman telah memperkirakan hujan lebat menjelang akhir pekan yang dapat memberikan sedikit bantuan kepada perusahaan pelayaran sungai. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home