Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 10:44 WIB | Selasa, 03 Oktober 2023

Kereta Api Cepat Hal Baru, Jokowi Minta Warga Tidak Takut Beri Masukan

Kereta cepat Jakarta-Bandung yang dinamai Whoos (Waktu Hemat Operasi Optimal Sistem Hebat) diresmikan Presiden Joko Widodo, hari Senin (2/10). (Foto: AP)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo meminta masyarakat agar tak perlu takut untuk memberikan masukan atas pelayanan dan kinerja kereta cepat Jakarta-Bandung, karena ini merupakan proyek baru bagi Indonesia.

"Ini merupakan hal baru bagi kita, MRT juga hal baru bagi kita, LRT juga hal baru bagi kita. Kereta cepat juga hal baru bagi kita, baru teknologinya, kecepatannya dan juga konstruksinya, dan model pembiayaannya," kata Jokowi, hari Senin (2/10/23).

Disebutkan, Indonesia tidak boleh takut untuk belajar dan mencoba hal baru. "Dalam proses itu bisa muncul hal-hal yang tidak terduga, kesulitan-kesulitan di lapangan, masalah-masalah dan ketidaksempurnaan," kata Jokowi.

"Jika kita konsisten, kesalahan itu akan semakin sedikit, biaya kesalahan juga akan semakin menurun. Dan pada akhirnya biaya produksi, biaya proyek, lama-kelamaan juga akan semakin rendah," katanya. Maka Jokowi meminta semua pihak tidak anti kritik. Ia melihat, masukan sangat diperlukan bagi Indonesia yang tengah dan terus membangun infrastruktur.

"Saya pesan agar kita semuanya tidak alergi terhadap kritik. Dan tetap semangat untuk belajar karena pengalaman kita membangun infrastruktur," kata Jokowi.

Jokowi meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh di Stasiun Halim, hari Senin (2/10/23). Kecepatan kereta itu untuk sampai tujuan mencapai 350 kilometer jam.

Itu termasuk alasan mengapa diberi maka WHOOSH. "Itu karena terinspirasi dari suara yang melesat dari kereta yang berkecepatan tinggi tersebut. Dan itu singkatan dari Waktu Hemat Operasi Optimal Sistem Hebat. Sekali lagi W, H, O, O, S, H tapi bacanya whoosh," kata Jokowi.

Dia menyebut, kereta cepat ini menjadi tanda transformasi transportasi modern di Indonesia. Bahkan, terintegrasi pula dengan transportasi lainnya dan juga TOD (Transit Oriented Development).

"Kereta cepat Jakarta-Bandung ini menandai modernisasi transportasi massal kita yang efisiensi, ramah lingkungan, terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Maupun terintegrasi dengan TOD, transit oriented development," kata Jokowi.

Kereta Cepat Jakarta Bandung memiliki tiga kelas yaitu kelas VIP atau Kelas Utama, kemudian kelas Bisnis dan kelas Premium Ekonomi. Ketiga kelas tersebut memiliki perbedaan.

Kelas VIP atau Kelas Utama berkapasitas total 18 penumpang, sementara kelas Bisnis atau kelas 1 berkapasitas 28 penumpang. Adapun, kelas Premium Ekonomi atau kelas 2 memiliki kapasitas total 555 penumpang.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home